Page 268 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 268
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
mereka melangkah ke depan dan mengambil tanggung
jawabnya”.
Strategi Kesuksesan #2: Okupasi Tanah
MST telah membangun serangkaian strategi untuk
mempromosikan agendanya, namun okupasi tanah terus
menjadi senjata politis utama bagi gerakan (Fernandes
2007). Okupasi adalah peristiwa yang telah direncanakan
dengan matang dan pada umumnya mengikuti naskah
standar. Para aktivis mengadakan pertemuan dan mengor-
ganisir di ‘basis’ selama berbulan-bulan sebelum memilih
wilayah yang diokupasi. Biasanya properti yang dipilih
adalah yang tidak dapat memenuhi fungsi sosialnya
(menurut Undang-Undang), yaitu tidak produktif atau
yang tidak jelas statusnya. Kemudian para aktivis memper-
siapkan anggota sebelum tiba hari yang dipilih. Mereka
memberi tahu semua partisipan agar siap saat diajak, tas
telah siap di balik pintu, siap di tempat saat bis atau van
atau truk datang. Okupasi biasanya dilakukan di malam
hari saat kecil kemungkinan terdeteksi. Begitu berada di
lahan, para aktivis mengorganisir pendirian tenda-tenda
plastik hitam kecil di mana setiap keluarga akan tinggal
hingga negosiasi dengan pemerintah (atau dengan senjata
pribadi tuan tanah) dimulai. Okupasi-okupasi seringkali
dikoordinasikan di wilayah yang lebih luas – senegara
bagian atau bahkan senegara – sebagai usaha memperkuat
tuntutan-tuntutan lokal atas tanah. Seperti yang dikatakan
salah seorang pimpinan di wilayah timur laut:
Bukan kami yang memutuskan bagaimana segala sesuatu
[dalam sebuah okupasi] berlangsung. Ada arahan-arahan
di negara bagiannya juga, lho. Misalnya, ketika kami
mengokupasi di sini [di Paraíba], kami tidak hanya
mengokupasi satu properti di sini. Ini kapasitas yang
kami miliki: kami mengokupasi di sini dan mengokupasi
254