Page 271 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 271
Mobilisasi yang Lamban
kiman, bantuan kredit untuk para pemukim, serta kekuatan
dan dukungan politik dari negara. Namun mereka
mengklaim bahwa semua itu merupakan hak bukan
bantuan atau sumbangan. Meskipun selalu bernegosiasi
dengan negara namun tidak pada posisi yang bergantung,
sehingga MST dapat mempertahankan klaim otonominya.
Julia juga membicarakan posisi gerakan terhadap
pemerintah federal. “Tiga musuh terbesar gerakan”,
katanya, “adalah eksekutif, legislatif, dan judikatif ”; de-
ngan kata lain adalah pemerintah. Dia juga mengkritik
ketidakefisienan National Institute for Colonozation and
Agrarian Reform (INCRA/Lembaga Nasional untuk Kolo-
nisasi dan Reforma Agraria), sebuah badan pemerintah
yang bertanggung jawab melaksanakan reforma agraria.
Julia berpendapat bahwa INCRA tidak kompeten dalam
mengambil alih lahan dan menyediakan asistensi pertanian
untuk para penghuni pemukiman, dia meyakini sebagian
besar penyebabnya adalah mayoritas pegawai INCRA
menentang proyek distribusi land reform.
Seorang aktivis lain di wilayah timurlaut menerang-
kan ketidakpercayaannya pada pemerintah federal dalam
kutipan berikut:
Secara hukum, INCRA bisa lebih sering datang [ke pe-
mukiman], namun kami tidak mengizinkan. Maksudnya
begini: Aku dapat mengizinkan pegawai INCRA datang
kemari dan mengatakan pada kami bahwa tetangga
sebelah ini seharusnya tinggal di pemukiman [catatan:
ini merujuk pada sengketa yang sedang berlangsung di
pemukiman]. Namun kami lah yang menentukan,
karena setelah pegawai pemerintah ini datang kemari
dan mengatakan … bahwa tetangga ini punya hak,
kemudian si pegawai kembali ke mobilnya dan pergi,
sementara kami yang tinggal di sini masih belum lepas
dari masalah … Karena itulah komunitas punya otonomi
257