Page 270 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 270

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            dan semakin solidnya demokrasi dalam negeri, semakin
            banyak tarikan dari pemerintah untuk bekerja lebih dekat:
            dua sosiologis pedesaan yang terkemuka beranggapan
            bahwa MST kehilangan kesempatan historisnya untuk
            menjalin kepentingan buruh-buruh pedesaan dengan
            pemerintah negara bagian (de Souza Martins 2003; Navarro
            2002). MST tetap tak bergeming pada setiap saran afiliasi
            politik apapun. Seperti yang dikatakan pimpinan yang pal-
            ing terkemuka gerakan ini, João Pedro Stedile, “analisis
            kami terhadap gerakan petani Amerika Latin Brazil telah
            mengajarkan bahwa kapanpun gerakan massa disubor-
            dinasi pada satu partai, maka ia akan dilemahkan oleh
            dampak perpecahan dan pertempuran faksi dalam partai
            itu sendiri … Gerakan harus bebas dari arahan politik luar”
            (2002, 80).
                 Proyek gerakan membangun hegemoni meliputi
            aliansi dengan organisasi-organisasi lain seperti organisasi
            religius yang berbeda, serikat dagang kota dan pedesaan,
            serta politisi. Namun demikian, aliansi-aliansi ini secara
            umum berfungsi sebagai hubungan bertujuan tertentu,
            bukan integrasi atau bahkan afiliasi. Dukungan dari
            organisasi-organisasi lain yang cukup dikenal seperti Cen-
            tral Workers’ Union (CUT/Serikat Pekerja Pusat), Pasto-
            ral Land Commission (CPT/Komisi Tanah Pastoral), atau
            para akademisi dan politisi dari Partai Pekerja, adalah
            dukungan yang biasa bagi gerakan, namun gerakan belum
            pernah mengkompromikan keotonomiannya.
                 Komitmen MST untuk otonomi terlihat dalam klaim
            yang dilakukan secara terus-menerus dan ketidaktergan-
            tungannya pada masyarakat sipil dan negara. MST meng-
            klaim otonomi dari negara, namun bukan berarti mereka
            tidak bernegosiasi dengan negara atau hasil okupasi dan
            pemukiman MST tidak bergantung pada negara untuk
            sumberdayanya. Mereka menerima bantuan pangan yang
            diberikan pada wilayah okupasi, tanah di dalam pemu-


            256
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275