Page 269 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 269

Mobilisasi yang Lamban

                    properti lain di wilayah lain di negara bagian ini secara
                    serempak. Mereka merencanakan aksinya bersama
                    dengan wilayah-wilayah lain di negara bagian yang sama
                    sehingga tenaga kami bisa lebih kuat.
                    Okupasi memberi peluang bagi produksi dan repro-
               duksi gerakan: di sinilah banyak (meskipun tentunya tidak
               semua; lihat Wolford 2006) anggota gerakan yang
               menyadari bagaimana sesungguhnya gerakan itu (Fernan-
               des 2007). Mereka mungkin ikut okupasi karena didorong
               teman atau organiser gereja mereka, atau karena sudah
               merasa putus asa untuk berusaha melakukan hal lain agar
               mereka mendapatkan lahan. Tapi sekali bergabung, orang
               seringkali terjerat dalam intensitas peristiwa politis tersebut.
               Para pimpinan gerakan mengadakan pertemuan secara
               reguler selama okupasi agar rakyat tetap sibuk dan siap pada
               kemungkinan memenangkan akses terhadap tanah. Selama
               okupasi juga pimpinan-pimpinan muda direkrut. Baik
               dalam wawancara maupun berdasarkan pengalaman kami,
               para pimpinan memberi cerita serupa mengenai keterli-
               batan awal mereka dalam gerakan melalui sebuah okupasi
               yang berujung pada kemenangan orang tua mereka atas
               sebidang tanah dan mereka mulai bekerja mengorganisir
               basis gerakan.

               Strategi Kesuksesan #3: Otonomi
                    Ketika MST menyelenggarakan Kongres Nasional
               Pertama pada tahun 1985, terjadi diskusi mengenai apakah
               gerakan ini perlu bekerja di dalam Gereja Katolik atau
               bergerak sendiri. Para pimpinan yang terkemuka kemudian
               teringat bahwa para organiser dari gereja sendiri berpen-
               dapat mengenai kemandirian gerakan: MST perlu mem-
               bangun perjuangannya sendiri, tidak terikat oleh aliansi
               tradisional atau cara-cara ‘berpolitik’ kuno (Branford dan
               Rocha 2002, 12). Sejalan dengan semakin kuatnya gerakan



                                                                  255
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274