Page 58 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 58
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
terintemasionalisasi, kita cenderung melihat lebih banyak
intervensi semacam itu, sehingga sangat penting untuk
mengkajinya tanpa ilusi. Intervensi transnasional lebih
sering gagal daripada berhasil” (2005, 200). Keck dan
Sikkink (1998, 201) mengusulkan bahwa upaya jaringan
transnasional untuk mewujudkan tujuan mereka terjadi
melalui lima proses yang saling terkait, yaitu, (i) Pembing-
kaian debatan dan perumusan isu serta agenda, (ii) dengan
mendorong komitmen diskursif negara dan komitmen
pelaku kebijakan lain, (iii) dengan mendorong perubahan
prosedur pada tingkat internasional dan domestik, (iv)
dengan mempengaruhi kebijakan dan (v) dengan mem-
pengaruhi perubahan perilaku pada target yang disasar.
Sebagian besar tulisan dalam buku ini bersepakat dan
menunjukkan bahwa dampak Gerakan Agraria Transna-
sional yang terbesar dan paling jelas telah berada di
pembingkaian debat serta perumusan isu dalam agenda.
Argumen yang paling kuat mungkin disampaikan oleh Phil
McMichael, yang menjelaskan bagaimana Gerakan
Agraria Transnasional, terutama Via Campesina, mem-
bingkai kembali perdebatan tidak hanya pada isu-isu
tertentu, tetapi meluaskan “arena perdebatan” di sekitar
gagasan tentang ”pembangunan” dan kekuatan petani
dalam proses ini. McMichael, Scoones, Newell, dan
Friedmann dan McNair (semuanya dalam buku ini)
menunjukkan bagaimana jaringan transnasional telah
berkontribusi untuk merumuskan ulang debat di sekitar isu-
isu yang berkaitan dengan ekonomi politik dalam persoalan
pangan—dari permasalahan tentang sertifikasi makanan
organik untuk memobilisasi gerakan anti-Rekayasa
Genetik. Pengertian tentang ‘kedaulatan pangan’ sebagai
alternatif—yang selama ini dikuasai oleh perusahaan
makanan dan industri yang kompleks—telah dikembang-
kan oleh Via Campesina dan sejak itu kemudian menyebar
44