Page 63 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 63
Gerakan Agraria Transnasional
Kategorisasi dari ‘mobilisasi awal’ dan ‘mobilisasi
yang telat’ memang berguna dalam kasus MST dan
LPM. Namun ada kasus-kasus di mana pendekatan analisis
ini mungkin tidak berguna. Ambil contoh, misalnya, kasus
FSPI (Federasi Serikat Petani Indonesia) yang dijelaskan
oleh Peluso, Afiff dan Fauzi (buku ini) dan membanding-
kannya dengan, misalnya, UNORCA di Mexico. Yang
27
terakhir ini dibentuk pada tahun 1980-an, dia adalah salah
satu anggota kunci dari pendiri Via Campesina pada tahun
1993 dan tetap menjadi gerakan penting, terutama bagi
Koordinasi Regional Amerika Utara dari Via Campesina.
Sementara itu, FSPI, dibentuk di akhir 1996 dan memper-
oleh momentum untuk memobilisasi selama runtuhnya
rezim otoriter dan pasca-transisi pada tahun 1998. Ini
adalah salah satu contoh ‘mobilisasi yang telat’ di Via
Campesina dan bahkan di Asia Tenggara. Akan tetapi,
karena berbagai alasan, termasuk beberapa peluang ek-
sternal (misalnya, Via Campesina ingin mentransfer
sekretariat operasional ke Asia), FSPI cepat meningkatkan
pengaruh politik global. Pada tahun 2004, mereka menjadi
tuan rumah bagi Sekretariat Via Campesina, dan pemim-
pinnya, Henry Saragih, menjadi koordinator umum
Via Campesina.
Di samping modus dari gerakan yang dikategorikan
berdasarkan waktu dari bangunan organisasi dan mo-
bilisasi, ada juga satu faktor penjelas dalam perbedaan
posisi kekuasaan dalam gerakan agraria transnasional yang
mungkin akan berguna juga untuk memeriksa waktu dari
tindakan mereka yaitu menghubungkan kualitas dari
hubungan antara gerakan dan organ gerakan agraria
transnasional. Untuk tujuan ini, kita dapat menggunakan
27 UNOCRA singkatan dari Union Nacional de Organizaciones
Regionales Campesinas Autonomas (National Union of Autono-
mous Regional Peasant Organizations).
49