Page 62 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 62
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Agraria Transnasional itulah yang membentuk (kembali)
satu sama lain dalam proses dinamis yang mirip dengan
pengertian dalam ‘friksi’ yang ditulis Anna Tsing’s (2005),
yaitu sesuatu yang mengakibatkan transformasi gerakan
agraria transnasional terus menerus dan cara bagaimana
interaksi antar anggota terstruktur.
Sesuatu yang inheren pada ruang-ruang politik di
mana berbagai aktor datang untuk berinteraksi dengan
lainnya merupakan masalah kekuasaan. Kelompok yang
berbeda memasuki ruang ini dengan derajat kekuasaan
politik yang tidak sama. Oleh karena itu, anggota gerakan
memiliki berbagai pengaruh berdasarkan kadarnya dalam
proses pembentukan karakter sebuah gerakan agraria
transnasional, sebagai aktor tunggal, serta proses-proses
yang menstrukturkan interaksi antara anggota gerakan.
Baletti, Johnson dan Wolford (buku ini), misalnya, meng-
gambarkan kekuasaan politik yang asimetris antara MST
di Brazil dan LPM di Afrika Selatan, keduanya adalah
anggota Via Campesina tetapi dengan tingkat pengaruh
yang berbeda di dalamnya. Para penulis ini bahkan
menganggap bahwa saran agar MST membantu LPM
dalam membangun gerakan dan memobilisasi, yang sangat
jelas jenis kolaborasi semacam ini sebagai keuntungan
bagi Gerakan Agraria Transnasional, mungkin justrui akan
merugikan dan tidak membantu LPM. Hal ini meng-
gambarkan tentang adanya perkembangan yang tidak
merata pada gerakan (sub)nasional dan ini adalah isu
penting dalam pembelajaran Gerakan Agraria Transna-
sional. Baletti, Johnson dan Wolford menggunakan
kategorisasi ‘mobilisasi awal’ untuk MST Brazil dan
‘mobilisasi yang telat’ untuk LPM Afsel dan menun-
jukkan bahwa dimensi waktu membentuk tingkat ke-
kuatan kelompok dalam komponen gerakan agrarian
transnasional.
48