Page 66 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 66

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            etnisitas dan agama, juga memainkan peranan penting .
                                                                30
            Tapi para sarjana yang menjelaskan kekuasaan terhadap
            identitas non-kelas dalam gerakan-gerakan sosial pedesaan
            baru-baru ini, juga sering berpendapat bahwa sementara
            etnisitas dan identitas non-kelas juga penting,  kelas
            juga harus dipertimbangkan dalam setiap analisis
            pembangunan gerakan dan perubahan dinamika agraria .
                                                                31
            Pendekatan yang bernuansa pada relevansi kelas inilah yang
            kami harap dapat dibawa ke dalam diskusi mengenai
            Gerakan Agraria Transnasional.
                 Dalam mengkaji Gerakan Agraria Transnasional saat
            ini ada dua pokok penting yang harus diperhatikan dalam
            dimensi-dimensi kritis terkait dengan isu kelas: (i) sejauh
            mana terjadi dominasi kelas tertentu atas kelas-kelas
            tertentu, dan (ii) sejauh mana tingkat pelibatan kelas ter-
            tentu atau kelas-kelas di dalam gerakan agraria transnasio-
            nal. Sejauh ini, tingkat kehadiran dan dominasi dari kelas
            tertentu dalam persoalan gerakan transnasional mempe-
            ngaruhi pola umum perilaku politik dari gerakan atau
            jaringan tersebut. IFAP, misalnya, yang didominasi
            oleh petani menengah dan  kaya di Utara, sehingga kurang
            radikal dan umumnya posisi advokasinya konservatif.
            Namun, tingkat pelibatan (quality of  insertion) menjadi
            jaringan transnasional menurut kelas tertentu juga penting.
            Bahkan ketika kelas tertentu merupakan minoritas, dalam
            kondisi tertentu dapat menjadi aktor kunci dalam ge-


            30  Lihat sebagai contoh penjelasan  Bernstein (2007) dalam konteks
               review dari wacana sarjana saat ini dalam kehidupan pedesaan, serta
               juga  argumen Herring dan Agarwala dalam “restoring agency to
               class” dalam konteks diantaranya basis kelas perbedaan posisi dari
               berbagai kelompok “terorganisir” dan “tak terorganisir” berbasis
               desa dan kelompok desa di India memberikan perhatian pada isu
               tanaman RG.
            31  Lihat sebagai contoh Brysk (2000) dan Yashar (2007) dalam kasus
               gerakan masyarakat adat di Amerika latin.


            52
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71