Page 145 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 145

136   Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            tanahnya, maka salah satu kendala sertipikasi perlu diminimalisir.
            Hasil  pengamatan Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo
            memperlihatkan, bahwa pologoro merupakan salah satu penyebab
            rendahnya minat masyarakat mensertipikasi hak  atas  tanahnya.
            Pologoro adalah  pungutan  yang dilakukan oleh  pemerintah desa,
            yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan di desa.
                Bila  pologoro dapat dikurangi  (agar  tidak  terlalu  membebani
            masyarakat), maka ia  dapat mendorong masyarakat (termasuk
            petani)  dalam mensertipikatkan  tanahnya. Saat itulah  sosio-
            legitimasi dapat dikuatkan dalam bentuk pembuktian formal (legal)
            oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo, yang sekaligus dapat
            dimaknai  sebagai  relasi  fungsional  antara  petani  (pemilik  tanah)
            dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo. Respon  petani
            atas anjuran pensertipikatan tanah yang disampaikan oleh Kantor
            Pertanahan Kabupaten Purworejo merupakan bukti, bahwa petani
            bersifat fungsional bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo.
            Sementara itu, ketika Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo
            memberi pelayanan  terbaik  kepada petani  dalam pensertipikatan
            tanah, maka ia merupakan bukti bahwa Kantor Pertanahan
            Kabupaten Purworejo bersifat fungsional bagi petani.
                Tidak dapat dipungkiri, bahwa ada kendala dalam pensertipikatan
            tanah para petani. Besaran pologoro dan hal-hal yang bersifat sosio-
            psikologis merupakan faktor-faktor yang dapat menjadi kendala, yang
            wajib diatasi oleh semua pihak yang terkait. Untuk mengatasi kendala
            yang terkait dengan pologoro, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
            Purworejo berpandangan, bahwa Kabupaten Purworejo perlu belajar
            dari kabupaten lain  yang berhasil mengatasi kendala  pologoro.
            Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo menjelaskan, bahwa
            kendala pologoro diatasi dengan menerapkan Undang-Undang Desa.
            Caranya,  ketika  pemerintah desa akan  mencairkan dana  bantuan
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150