Page 148 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 148
Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan 139
Ketiga, harmoni sosial, yang merupakan prasyarat bagi
dilanjutkannya strategi pertanahan yang diterapkan oleh Pemerintah
Desa Prigelan. Strategi dilanjutkan, setelah diketahui bahwa strategi
ini mampu mewujudkan harmoni sosial. Ketika masyarakat mengerti
dan merasakan bahwa larangan menjual bidang-bidang tanah di
Desa Prigelan kepada orang-orang yang bukan warga (penduduk)
Desa Prigelan atau sebaliknya, dimaksudkan untuk melindungi
kepentingan masyarakat Desa Prigelan.
Indikatornya berupa kesediaan para pemilik tanah memenuhi
ketentuan Peraturan Desa Prigelan yang mengatur hal ini (Peraturan
Desa Prigelan Nomor 144/03/2013 tanggal 20 Mei 2013). Termasuk
dalam hal ini, saat masyarakat mengerti dan merasakan bahwa
upaya mempertahankan tanah sawah agar tidak dikonversi
ke bentuk penggunaan tanah lainnya, dimaksudkan untuk
melindungi kepentingan masyarakat Desa Prigelan. Harmoni
sosial semakin nyata, ketika masyarakat mengerti dan merasakan
bahwa pemanfaatan tanah bagi usaha tanaman padi dan kedelai,
dimaksudkan untuk melindungi kepentingan masyarakat Desa
Prigelan.
Dengan kata lain, harmoni sosial muncul ketika para petani
mengerti, bahwa Strategi Pertanahan dimaksudkan untuk membela
kepentingan para petani dan masyarakat Desa Prigelan. Penerapan
Strategi Pertanahan merupakan salah satu upaya demarjinalisasi
petani oleh Pemerintah Desa Prigelan, yang ia sekaligus juga
merupakan bukti upaya pemberdayaan masyarakat. Upaya ini perlu
terus menerus diperkuat agar dapat berkelanjutan, karena mampu:
(1) menciptakan rasa adil dalam penguasaan tanah, (2) memfasilitasi
peningkatan kesejahteraan petani, sehingga (3) menciptakan
harmoni sosial di Desa Prigelan.