Page 152 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 152
Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan 143
sungguh-sungguh memanfaatkan faktor produksi. Sebagaimana
diketahui ada empat faktor produksi usaha tani, yaitu: Pertama,
teknologi (alat-alat produksi), yang digunakan dalam kegiatan
usaha tani. Kedua, tenaga kerja, yang diisi oleh petani yang
bersangkutan dan keluarganya serta buruh tani yang membantu
penanaman, pemupukan, penyiangan, dan pemanenan. Ketiga,
modal, yang terdiri dari tanah dan modal finansial, sebagai faktor
yang menentukan dalam produksi dan sekaligus juga dapat
mempengaruhi pendapatan bersih dari petani. Keempat, proses
produksi, yang dimulai dari penggarapan tanah sawah hingga panen,
penyimpanan, dan pemasarannya.
Berbekal kesadaran dan faktor produksi, para petani di
Desa Prigelan telah berupaya “melawan” posisi subordinat yang
membelenggunya. Untuk itu, para petani di desa ini mengorganisir
diri, agar dapat memperjuangkan kepentingannya. Pada awalnya
mereka membentuk kelompok tani, yaitu Kelompok Tani “Karya
Tani”, yang berjuang membantu petani dalam hal penyediaan benih,
pupuk, dan obat anti hama. Oleh karena besarnya kebutuhan petani,
maka mereka juga terus berupaya agar memperoleh bantuan dari
Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, dan instansi atau pihak lain.
Upaya para petani agar memperoleh bantuan dari Dinas Pertanian
Kabupaten Purworejo, dan instansi atau pihak lain menunjukkan
adanya revitalisasi kesadaran agraris. Sebagaimana diketahui
kesadaran agraris ini dilatarbelakangi oleh prinsip hidup petani,
yang memposisikan kerjasama sebagai bagian penting kehidupan.
Kesadaran inilah yang pada saatnya akan membangun solidaritas
agraris, dengan berbekal moralitas dan nilai-nilai yang dianut petani.
Oleh karena itu, para petani di Desa Prigelan tidak mengalami
kesulitan dalam memenuhi syarat bagi diperolehnya bantuan dari
Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, dan instansi atau pihak lain.