Page 64 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 64

RaTA: Manual Penilaian Cepat ...  53

              c. Proyek Gambut Sejuta Hektar: bencana yang
                 terencana

                  Swasembada beras adalah tujuan yang pernah dicapai
              di masa awal Orde Baru dan dianggap sebagai kepentingan
              nasional strategis. Swasembada itu mulai merosot di paruh
              pertama tahun 1990-an. Untuk menghadapi ancaman itu,
              Presiden Soeharto memberikan dukungan besar bagi gagasan
              untuk mengadakan sebuah “proyek besar” di Kalimantan
              Tengah dengan mengubah hutan gambut yang sudah
              digunduli menjadi persawahan, dengan membuat jaringan
              saluran pengeringan dan diterapkannya sistem produksi padi
              Jawa, yang difasilitasi dengan didatangkannya transmigran
              dari luar daerah itu. Proyek itu dikenal sebagai Proyek
              Gambut Sejuta Hektar dan diperkuat dengan Keputusan
              Presiden no. 82 dan 83 (Hidayat, 2008; Departemen
              Kehutanan, 1996; Departemen Kehutanan, 1997).
                  Dari sebuah pola pengelolaan kehutanan produksi
              selektif berkelanjutan (setidaknya di atas kertas), sebuah
              peralihan bisa dilakukan menuju “pembabatan hutan liar”
              atau pola pembabatan habis lewat Keputusan Menteri
              Kehutanan no. 166/1996 (Bappeda, 1996). Karenanya, hak
              penebangan hutan itu dialihkan kepada para pengembang
              proyek tanah gambut sejuta hektar itu. Ironisnya, salah
              satu alasan dasar dijalankannya proyek tanah gambut
              sejuta hektar itu adalah bahwa area itu dianggap sebagai
              tanah negara sehingga harus bebas dari klaim penggunaan
              tanah dan hak yang dipegang oleh komunitas setempat
              (Pemda Kalimantan Tengah, 1006). Keyakinan itu jelas
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69