Page 72 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 72

RaTA: Manual Penilaian Cepat ...  61

              sebelum beroperasi, tetapi pemerintah kabupaten mau-
              pun pemegang konsesi tidak mentaati keputusan itu. Jelas
              kebijakan yang membuat pemerintah pusat memegang
              lagi kewenangan itu dan yang menghapus hak alokasi
              pemerintah setempat atas area bekas proyek tanah gam-
              but sejuta hektar itu tidak memecahkan masalah-masalah
              yang terkait dengan banyak sekali klaim sengketa yang
              ada, tetapi malah memperparah situasi.


              4. Dampak Kebijakan di Lapangan

              a. Sejernih lumpur: jadi, siapa yang mengatur
                 tanah?
                  Bahasan tentang lahan gambut yang diatur dengan
              kebijakan-kebijakan yang tidak efektif itu bisa menun-
              jukkan bahwa area gambut itu bukan hanya merupakan
              area penghasil CO2 yang besar, tetapi juga merupakan
              titik api konflik segitiga antara aktor komunitas setempat,
              aktor pemerintah setempat dan aktor pemerintah pusat.
              Dalam sejarahnya, perbenturan di antara kebijakan dan
              lembaga itu pernah mengubah sistem penguasaan tanah
              pra kolonial menjadi sebuah ketidakpastian penguasaan
              tanah tingkat tinggi untuk semua aktor di area bekas pro-
              yek tanah gambut sejuta hektar di Kalimantan Tengah.
              Dampak yang sekarang dirasakan akibat terjadinya peru-
              bahan kebijakan itu adalah adanya kebingungan tentang
              siapa yang sesungguhnya mengatur tanah dan siapa yang
              berwenang untuk mengeluarkan hak atas tanah. Jika usa-
              ha untuk mengurangi oksidasi lahan gambut itu sungguh
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77