Page 224 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 224
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 211
strategi on-farm, of-farm, dan non-farm. Aristiono Nugroho,
dkk. (2011:10) menyatakan, bahwa: (1) strategi on-farm, yaitu
strategi livelihood yang berbasis pada berbagai aktivitas di
tanah pertanian; (2) strategi of-farm, yaitu strategi livelihood
yang berbasis pada berbagai aktivitas di luar tanah pertanian,
namun masih berkaitan dengan pertanian; (3) strategi non-
farm, yaitu strategi livelihood yang berbasis pada berbagai
aktivitas yang tidak berkaitan dengan pertanian.
Berbekal pilihan strategi livelihood-nya, masyarakat
Lereng Merapi melakukan segenap ikhtiar, dengan bertumpu
pada pengembangan keberdayaan. Walaupun untuk itu
segenap ikhtiar harus berada pada jalur yang selalu memberi
kesempatan dan kemampuan kepada anggota masyarakat
yang tergolong miskin, agar mereka mampu dan berani
bersuara (voice), serta mampu dan berani memilih (choice)
beberapa alternatif solusi. Untuk itu, masyarakat di Lereng
Merapi perlu melakukan proses terencana guna meningkatkan
kemanfaatan kondisi ekonominya. Hal ini didasarkan pada
pemahaman, bahwa kondisi tersebut masih memiliki beberapa
keterbatasan dalam pemanfaatan, sehingga membutuhkan
optimalisasi pemanfaatan.
Strategi pengembangan bagi optimalisasi sumberdaya
ekonomi, yang telah dilakukan oleh masyarakat, antara lain:
(1) masyarakat Dusun Pangukrejo, yang berkarakter responsif,
memiliki strategi berupa pengembangan ternak sapi perah,
dan aktivitas wisata (Volcano Tour atau Lava Tour) dengan
menyewakan jeep wisata. Sebagaimana diketahui strategi
ini relevan, karena memiliki potensi pendapatan yang relatif