Page 232 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 232
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 219
seperti: membuka peluang bagi tenaga kerja dari wilayah di
sekitar Lereng Merapi. Dengan demikian ecotourism dapat
dikembangkan seiring kemajuan pertanian, dan berbarengan
dengan kesiapan masyarakat mengelola Lereng Merapi secara
komersial-ekologis.
Ketika masyarakat melakukan penyesuaian antara
pengelolaan komersial dengan kondisi Lereng Merapi, maka
aspek wisata mendapat perhatian khusus, terutama untuk
memberi kesan baik pada para wisatawan. Masyarakat Lereng
Merapi saat melaksanakan tradisi sosial dan ikhtiar komersial,
wajib memperhatikan hal-hal yang dapat membuat wisatawan
betah dan ingin terus kembali berwisata di Lereng Merapi, yang
meliputi: (1) Berupaya memberi pelayanan yang baik kepada
wisatawan, berupa kesan sopan dan etis dalam pelayanan; (2)
Menjaga keindahan serta kelestarian alam dan budaya sebagai
aset wisata (UNESCO, 2009:10).
Berbekal segenap kemampuannya, maka strategi
pemanfaatan sumberdaya sosial, yang telah dilakukan oleh
masyarakat, antara lain: (1) masyarakat Dusun Pangukrejo,
yang berkarakter tradisional siaga bencana, memiliki strategi
berupa pengembangan kemampuan evakuasi masyarakat
secara mandiri bila terjadi bencana erupsi Gunung Merapi.
Strategi ini relevan, karena kemampuan evakuasi sangat
diperlukan bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan
bencana. Selain relevan, strategi ini memiliki prospek
jangka panjang berupa kesiapan menghadapi bencana, dan
kegiatannya juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi
salah satu objek wisata;