Page 236 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 236
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 223
sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan kondisi
alam, khususnya dengan tanah (pekarangan dan sawah).
Pemberdayaan terhadap lapisan sosial yang ada di masyarakat,
perlu memperhatikan kondisi penguasaan dan pemilikan
tanahnya.
Keempat, optimalisasi sumberdaya budaya, yang
dilakukan dengan strategi berupa peningkatan kualitas
budaya, baik dalam arti semakin dekat dengan akar tradisinya,
maupun dalam arti semakin banyak manfaat yang dapat
dirasakan oleh masyarakat. Strategi ini bersumber pada
kesiapan masyarakat meningkatkan kualitas pemahamannya
atas budaya setempat, dan keterkaitan budaya tersebut
dengan suasana hidup kekinian. Suasana hidup kekinian yang
dikerangkai dalam budaya lokal (Lereng Merapi) berpeluang
meningkatkan kemampuan masyarakat secara kolektif,
dan sekaligus membuka peluang membangun jejaring dan
kemitraan dengan pihak lain.
Dengan demikian budaya lokal juga lekat dengan
kemampuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan
masyarakat. Kemampuan ini berpeluang dimiliki, karena
sesungguhnya budaya lokal memiliki substansi yang identik
dengan etos, semangat, dan motivasi kerja yang tinggi.
Nugroho, dkk. (2013:105) menyatakan, bahwa seiring dengan
perkembangan zaman dan tuntutan hidup lebih sejahtera,
sebagian masyarakat desa meninggalkan pemikiran, sikap,
tindakan, dan perilaku yang dogmatik, irasional, dan
konsumtif; menjadi lebih rasional, memiliki etos kerja yang
tinggi, disiplin terhadap waktu, hemat, kompetitif, bekerja