Page 233 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 233
220 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
(2) masyarakat Dusun Pelemsari, yang berkarakter
tradisional perdesaan, memiliki strategi berupa pengembangan
kelestarian alam perdesaan, karena lebih menyenangkan dan
lebih nyaman dalam membangun interaksi sosial. Strategi
ini relevan, karena saat ini ada kecenderungan perubahan
desa menjadi “kota” di banyak wilayah atau daerah, sehingga
strategi ini tepat, sebab jumlah kompetitornya relatif kecil.
Ketika suasana perdesaan berhasil dikembangkan, maka
kondisi alamnya menjadi lebih asri dan nyaman, dan kondisi
ekonomi masyarakat pun dapat meningkat;
(3) masyarakat Dusun Petung, yang berkarakter tradisional
aktif, memiliki strategi berupa aktivasi segenap elemen
masyarakat dalam memperbaiki mutu hidup secara bersama.
Strategi ini relevan, karena aktivasi elemen masyarakat akan
menghasilkan partisipasi. Sementara itu dalam dinamika
sosial pada saat ini, partisipasi merupakan prasyarat bagi
keberhasilan suatu kegiatan. Bila kegiatan ecotourism ingin
berjalan lancar, maka tidak ada pilihan lain selain mendorong
hadirnya partisipasi masyarakat setempat (Lereng Merapi);
(4) masyarakat Dusun Kaliadem, yang memiliki karakter
tradisional religius, memiliki strategi berupa penguatan
interaksi dengan Tuhan Yang Maha Esa, melalui beberapa ritual
yang diyakininya. Strategi ini relevan, karena sesuai dengan
keyakinan yang ada di masyarakat. Selain itu, keyakinan ini
juga menarik bagi para wisatawan, terutama ketika keyakinan
itu diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang dapat dilihat,
didengar, dan disaksikan. Daya tarik inilah yang membentuk
relevansi strategi ini dengan kepentingan masyarakat di masa