Page 48 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 48
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 35
Sebagai modal sosial (social capital), partisipasi
memiliki positioning yang penting, karena ia mampu
membangun sinergi stakeholders di Lereng Merapi, dalam
suatu ”jejaring komunitas” (community network) yang efektif
dan eisien. Oleh karena itu, dalam konteks Lereng Merapi
dibutuhkan: Pertama, partisipasi anggota masyarakat dalam
pengambilan keputusan, agar kegiatan yang dirancang
mampu mencerminkan kebutuhan masyarakat; Kedua,
partisipasi anggota masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan,
agar terwujud kontribusi yang proporsional dari stakeholders
yang setara dengan manfaat yang akan dirasakan oleh masing-
masing stakeholders; Ketiga, partisipasi anggota masyarakat
dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan, agar tujuan
dapat tercapai, dan memperoleh umpan balik atas masalah
dan kendala yang dihadapi; Keempat, partisipasi anggota
masyarakat dalam pemanfaatan hasil kegiatan, sebagai
konsekuensi atas tercapainya tujuan yang ingin memperbaiki
mutu hidup masyarakat setempat.
Dalam frame semangat, juga terbuka peluang bagi
hadirnya partisipasi anggota masyarakat di Lereng Merapi,
dalam format yang beraneka-ragam, seperti: Pertama,
partisipasi spontan, yaitu peran serta anggota masyarakat di
Lereng Merapi yang tumbuh karena motivasi intrinsik (dari
diri sendiri), yang disebabkan adanya pemahaman tertentu
atas kegiatan yang ditawarkan; Kedua, partisipasi induktif,
yaitu peran serta anggota masyarakat di Lereng Merapi yang
tumbuh karena terinduksi oleh motivasi ekstrinsik (dari luar
dirinya), yang berupa pengaruh, dorongan, atau bujukan untuk