Page 70 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 70

Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah  57

                  Sutaryono  (2007:115) mengungkapkan, bahwa    secara
              yuridis  administratif  rencana  tata  ruang wilayah  desa  dapat
              diatur  dan  ditetapkan  melalui Peraturan  Desa  (Perdes),
              yang merupakan   bagian  dari Rencana  Tata  Ruang Wilayah
              Kabupaten   yang ditetapkan   melalui Peraturan  Daerah
              (Perda). Alternatif ini memberikan peluang yang lebih besar,
              dan  relatif  lebih  mudah  diimplementasikan, mengingat

              kewenangan penetapannya ada pada Kepala Desa dan Badan
              Permusyawaratan  Desa. Rencana  tata  ruang wilayah  desa
              yang merupakan   bagian  dari Rencana  Tata  Ruang Wilayah
              Kabupaten  sesungguhnya  dapat  dimaknai sebagai fasilitasi
              sosial (social facilitation), yang berguna untuk menundukkan
              kepentingan  individual. Fasilitasi sosial layak  dimanfaatkan,
              karena  ia  akan  merangsang atau  menstimulasi anggota

              masyarakat  untuk  memperhatikan   kepentingan  kolektif.
              Ketika  seorang anggota  masyarakat  “bersentuhan” dengan
              fasilitasi sosial, maka  ia  akan  bergabung dengan  ketentuan,
              norma  atau  semangat  yang dimuat  di dalamnya, sehingga
              kepentingan dirinya tertundukkan oleh kepentingan bersama.
                  Oleh  karena  itu, Rencana  Tata  Ruang Wilayah  Desa

              yang relevan  dengan  Rencana  Tata  Ruang dan  Rencana
              Pembangunan   Daerah  Kabupaten  Sleman  perlu  didorong
              perwujudannya. Rencana   ini harus  tetap  memperhatikan
              aspirasi masyarakat  desa, sehingga  bersama-sama  dengan
              pelaksanaan  konsolidasi tanah  akan   berperan  penting
              dalam pembangunan pertanian dan perdesaan. Oleg Horjan
              (2011:89) menjelaskan, bahwa  konsolidasi tanah  merupakan

              instrumen  penting bagi pembangunan      pertanian  dan
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75