Page 68 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 68
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 55
Penjelasan Sitorus (2012) ini mengingatkan para pelaksana
konsolidasi tanah, untuk bersikap cermat, dan berkenan
memperhatikan kepentingan masyarakat, terutama para
pemilik tanah kecil. Harus diupayakan untuk menutup celah
antara norma yang diharapkan (ideal norms) dan norma yang
direalisasikan (real norms). Oleh karena itu, para pelaksana
konsolidasi tanah wajib mengetahui perbedaan antara kedua
norma tersebut, dan berupaya mewujudkan ideal norms
dalam real norms. Bila kondisi ini dapat diwujudkan, maka
konsolidasi tanah di Lereng Merapi (Desa Umbulharjo dan
Desa Kepuharjo) mendapat alasan untuk dilaksanakan.
Konsolidasi tanah di Desa Umbulharjo dan Desa
Kepuharjo perlu atau penting untuk dilaksanakan, karena:
Pertama, pengaturan penguasaan dan penatagunaan tanah
dalam bentuk konsolidasi tanah dilakukan di perdesaan
dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan dan sekaligus
menyediakan tanah untuk pembangunan prasarana dan
fasilitas umum; Kedua, kegiatan konsolidasi tanah meliputi
penataan kembali bidang-bidang tanah, termasuk hak atas
tanah dan/atau penggunaan tanahnya, dengan dilengkapi
prasarana jalan, fasilitas lingkungan dan/atau fasilitas
penunjang lainnya yang diperlukan, dengan melibatkan
partisipasi para pemilik tanah dan/atau penggarap tanah;
Ketiga, lokasi konsolidasi tanah telah ditetapkan oleh Bupati
Sleman dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang dan
Rencana Pembangunan Daerah; Keempat, secara fungsional
konsolidasi tanah dilaksanakan oleh BPN RI, yang meliputi:
(1) Kepala BPN RI; (2) Kepala Kantor Wilayah BPN Daerah