Page 67 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 67
54 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
masyarakat. Keberhasilan konsolidasi tanah ditentukan
oleh besarnya dukungan masyarakat atas kegiatan ini,
yang diperoleh karena adanya prinsip preservasi hak, serta
pemihakan terhadap kaum ekonomi lemah.
Sitorus (2012:5) telah menjelaskan, bahwa konsolidasi
tanah akan menyelesaikan masalah ketidaktertiban
penguasaan tanah dengan prinsip preservasi hak, serta
pemihakan terhadap kaum ekonomi lemah. Kondisi
penguasaan tanah sebelum konsolidasi tanah akan dihargai
sepenuhnya. Dalam pada itu, adanya istilah pelepasan hak
dalam pelaksanaan konsolidasi tanah hanya dimaksudkan
untuk memberi keleluasaan kepada pelaksana konsolidasi
tanah dalam melakukan penataan sesuai dengan ide dasar
dan tujuan konsolidasi tanah. Artinya, pelepasan itu hanya
bersifat sementara sampai penataan selesai dilakukan. Setelah
dilakukan penataan, hak atas tanah peserta konsolidasi tanah
akan kembali kepada pemegang hak atas tanah itu, paling
tidak dengan status hukum penguasaan yang sama. Bahkan
dimungkinkan status penguasaan atas tanah setelah konsolidasi
tanah akan lebih kuat, misalnya sebelumnya hanya status
penggarapan isik hak atas atau y
tanah adat individual yang belum bersertipikat menjadi hak
atas tanah yang bersertipikat. Pemihakan terhadap golongan
ekonomi lemah tampak dari beberapa kebijakan pelaksanaan
konsolidasi tanah yang memberi kemudahan bagi para pemilik
tanah kecil yang tidak harus menyerahkan STUP (Sumbangan
Tanah Untuk Pembangunan) dalam bentuk tanah, tapi boleh
dalam bentuk uang atau tenaga yang diberikan.