Page 233 - Mozaik Rupa Agraria
P. 233

nasional  sebesar 20 %.  Argumentasi  yang muncul  kemudian
           adalah kelautan terpinggirkan dalam diskursus pembangunan.


           Sejarah Penguasaan
               Sebagai kawasan maritim (insular region), Indonesia memiliki
           tiga laut utama yang membentuk Indonesia sebagai sea system
           yaitu Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Banda (Lapian, 1991). Pada
           abad  ke-15 hingga ke-17, laut  utama  tersebut merupakan laut
           inti bagi  Asia  Tenggara (Reid, 1988),  bahkan  secara  geopolitik
           penduduk kepulauan nusantara terlibat secara aktif sebagai subyek
           (bukan obyek) dalam pelayaran dan perdagangan  internasional
           antara Eropa dengan Cina melalui selat Malaka (Christie, 1999).
           Penguasaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit atas pintu gerbang
           pelayaran dunia, yaitu Selat Malaka, menjadikan kedua kerajaan
           itu sebagai kerajaan maritim dengan wilayah kekuasaan yang luas
           selama beberapa abad. Kemudian, kerajaan maritim di nusantara
           berkembang  seiring  perkembangan kekuatan  dagang islam,
           melahirkan kasultanan seperti Cirebon, Samudera Pasai; Tidore;
           dan Makassar.

               Ketika bangsa-bangsa Eropa  datang  di  perairan nusantara,
           batas  wilayah laut belum menjadi  persoalan  yang  penting  di
           antara kekuatan-kekuatan  ekonomi  nusantara karena berlaku
           prinsip  perairan bebas,  sebagaimana  pendapat Grotius (1609)
           :  mare liberium,  yang mengemukakan bahwa ’laut tidak  dapat
           dijadikan milik suatu negara karena tidak dapat dikuasai dengan
           tindakan  okupasi  ,  dengan  demikian  menurut sifatnya,  lautan
           adalah  bebas dari  kedaulatan  negara  manapun’. Akan  tetapi,
           kemenangan angkatan  bersenjata VOC atas  kerajaan-kerajaan
           maritim di nusantara membawa akibat pemberlakuan monopoli
           perdagangan  dan pelarangan  bagi  suku  bangsa  tertentu untuk
           melakukan  pelayaran di  perairan wilayah  yang diklaim  sebagai
           kekuasaan VOC.


           220    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238