Page 288 - Mozaik Rupa Agraria
P. 288
dengan aman? Sertipikat tanah yang pernah saya raba seperti
lukisan di kanvas: tidak ada apa-apa, hanya rata saja.
Negara tidak melihat saya meskipun katanya punya mata-
mata. Saya ada tapi masih dianggap tidak ada, padahal saya
berbeda dan mudah dikenali.
Katanya salah satu agenda Reforma Agraria adalah sertipikasi
tanah, namanya Penataan Aset Reforma Agraria. Apakah pernah
ada sertipikat tanah bagi disabilitas seperti saya?
Katanya juga, Reforma Agraria memberikan bantuan usaha
pada pemilik tanah atau calon pemilik tanah. Namanya Penataan
Akses Reforma Agraria. Jika kondisi pemilik tanah seperti saya,
seperti Dodot, atau seperti teman disabilitas daksa, bagaimana
kami bisa mengusahakan tanah?
Apakah kami juga dimudahkan mengakses modal? Apakah
kami juga dibantu pemasaran? Karena bersaing dengan yang
dianggap normal itu berat, semestinya ada afirmasi bagi disabilitas
dalam Penataan Akses Reforma Agraria.
Tapi, semua itu hanya mungkin kalau penyandang disabilitas
bisa menjadi penerima manfaat, hanya mungkin kalau menyasar
yang membutuhkan, bukan yang sudah mapan.
Kalau Penataan Akses Reforma Agraria memudahkan mereka
yang sudah mempunyai kemudahan, itu sama saja menggarami
lautan.
Lalu bagaimana agar penyandang disabilitas dapat diketahui
jumlahnya, dikenali jenis disabilitasnya dan kebutuhannya?
Semestinya ada informasi tentang jenis disabilitas dalam KTP,
itu lebih penting daripada informasi WNI termasuk golongan
mayoritas atau minoritas, yang hanya berguna untuk kepentingan
politik jelang pemilu ketimbang pelayanan publik sesungguhnya.
Deagrarianisasi dan Reforma Agraria 275