Page 307 - Mozaik Rupa Agraria
P. 307

daya  tawar  karena  tidak  memiliki  pasar  tersebut.  Sehingga,
           menjadi masuk akal, kenapa tuntutan kenaikan upah tidak berarti
           penghasilan dapat mengejar harga pangan, tuntutan harga panen
           lebih tinggi tidak  menaikkan  upah  buruh, tuntutan  kenaikan
           upah buruh juga tidak menjadikan harga panen di tingkat petani
           meningkat,  tuntutan harga  pangan murah  semakin mencekik
           produsen pangan, lebih-lebih buruh tani/perkebunan.

               Buruh  dan  petani  sesungguhnya  dalam  posisi  yang  sama,
           pembedaan  secara  teoritik klasik bahwa  petani merupakan
           profesi warisan  feodalisme dan  buruh  merupakan anak  zaman
           kapitalisme kiranya  perlu  dikoreksi—ketika  situasinya baik
           buruh  dan  petani kecil hidup  dalam  ketergantungan  pemodal,
           dan dipertimbangkan kemanfaatan pembedaan teoritik itu bagi
           agenda-agenda  non elitis—contoh agenda elitis  ialah  produksi
           pengetahuan yang tidak berbasis dari agenda basis.

               Berbeda dengan nelayan yang menghadapi ketergantungan
           pada  cuaca,  bahan bakar,  dan karakter  perairan  yang  tidak
           stabil, petani relatif diuntungkan dengan keterbukaan berbagai
           siasat baru, misalnya:  pertanian mandiri  (dibahasakan  sebagai
           pertanian organik), budidaya terkontrol dengan sistem tertutup
           (green house, close house), atau konsolidasi sumberdaya. Dengan
           demikian, penemuan peluang-peluang baru dalam sumber nafkah
           perairan, terutama maritime, memerlukan kreatifitas lebih.
               Buruh yang lahir sebagai akibat pencerabutan tanah petani
           mungkin berbeda  dengan buruh  yang lahir  tanpa  penceraian
           ikatan  alat  produksi  (tanah).  Buruh  manufaktur  sedikit
           disinggung dalam Revolusi Hijau, yaitu sebagai kelas yang sedikit
           diuntungkan ketimbang petani, namun tetap saja diperah dalam
           struktur ekonomi industri. Buruh justru hendak dipisahkan dari
           kawan senasibnya sebagai bagian dari pasar produksi (misalnya





           294    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312