Page 405 - Mozaik Rupa Agraria
P. 405
miskin etnis mayoritas. Tawaran saya untuk menggandeng Kelas
Miskin Tionghoa tidak diterima; begitu pula, ide aliansi untuk
membangun jejaring ekonomi dengan kelompok berbasis massa
Kaum Miskin dalam lingkar aliansi ditolak Kelas Menengah
Tionghoa. Artinya, kolaborasi lintas kelas sosial tidak memenuhi
prasyarat bagi perubahan yang lebih baik, terutama bagi Kelas
Miskin. Solidaritas politik yang rawan intrik kepentingan sesaat
tidak sama dengan solidaritas sosial yang membangun kekuatan
massa.
B. Komunitas Gumuk Pasir
Catatan awal mengenai perjuangan Komunitas Gumuk Pasir
di sekitar 1990-an, tentang proyek megawisata di tepi pantai
selatan, yang berbuntut pada skandal HAM: jurnalis Udin Dibunuh
karena Berita . Cerita megaproyek itu lalu terhenti.
12
Menurut cerita setempat, kawasan gumuk pasir sudah dihuni
manusia sejak 1940an. Pemukim awal yaitu penduduk di dusun-
dusun sekitarnya, mereka menganggap diri warga asli. Mereka
penjaga situs-situs peninggalan sejarah Mataram seperti situs
Cepuri, makam Syekh Belabelu dan Syekh Maulana Maghribi.
Lambat laun, kawasan itu diramaikan oleh pendatang karena
aktivitas ziarah di situs-situs tersebut. Lalu, warga pendatang
mulai menetap, menggarap lahan dan membangun pemukiman
sehingga kawasan gumuk pasir menjadi sebuah kampung.
Penduduk asli dihormati oleh pendatang, mereka dapat membuat
keputusan yang memengaruhi hidup para pendatang, misalnya
menyetujui kehadiran pendatang atau mengusirnya.
Beberapa alasan kaum pendatang untuk datang dan menetap
di kawasan itu, antara lain ialah lari dari persoalan di kampung
halamannya dan daya tarik pekerjaan terkait pariwisata yang
12 Anti Tank Project
392 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang