Page 458 - Mozaik Rupa Agraria
P. 458
sampingnya sudah dirancang jadi bandara internasional. Jika
rencana kita masuk hampir bersamaan dengan bandara, maka
mereka akan sibuk dengan urusan sendiri, ” jawabku.
“Bagus! Artinya ada peluang untuk masuk dengan program
pembangunan,” balas ekonom itu.
“Ya, tapi jangan langsung tambang. Risikonya terlalu besar.
Pengalamanku di berbagai tempat banyak gagalnya,” pakar
hukum sekaligus lingkungan mengingatkan, “tapi aku juga
punya cerita sukses, aku memasukkan sawit, tambang, dan
yang paling manusiawi adalah Carbon Trade ke dalam wilayah
hutan adat. Pertama kudorong masyarakat adat memodernkan
diri mereka dengan membuat LSM, maksudku mengukuhkan
identitas tradisional dengan cara-cara modern yang mereka
‘lawan’, lalu mereka merebut klaim atas ruang melalui perjuangan
legal hingga mendapat pengakuan negara dalam batas-batas
tertentu. Masyarakat adat dan wilayah adatnya diakui sepanjang
masyarakat itu masih punya identitas, baik wilayah, tradisi
maupun keberadaan orang-orangnya. Nah, pemerintah saat
ini memberikan Hak Komunal bagi masyarakat adat atas hutan
ulayat, dan itu artinya mereka akan dilekati hak milik dengan
sertifikat. Padahal, identitas masyarakat adat tidak mengenal
hak kepemilikan, lebih-lebih sertifikat. Begitu mereka menerima
sertifikat itu, maka mereka kehilangan identitas adatnya dan bisa
dikeluarkan dari wilayah yang semula mereka kuasai, itu cara
yang paling kasar. Cara paling halusnya, mereka akan jadi lebih
gampang untuk menilai ruang hidupnya dengan uang. Masyarakat
adat itu membahayakan selama mereka tidak tersentuh uang dan
cara berpikir modern.”
“Hmm…, kau benar, salah satu cara menyembuhkan migrain,
pusing kepala sebelah, adalah memukul keras-keras bagian
kepala yang tidak pusing, pusing di seluruh kepala bukan migrain
Gerakan dan Perjuangan Agraria 445