Page 514 - Mozaik Rupa Agraria
P. 514
Jalinan Kematian
Kus Sri Antoro
[1] Kecemasan Tiara
Akhirnya isak tangis ini usai, Nak. Akhirnya ada waktu untuk
mengendapkan sedih yang mengambang. Ibu mulai terbiasa
mengakrabi sepi di rumah ini, dan ibu memang harus belajar
menghadapi hari-hari tanpamu di sisi. Belajar kehilangan hal-
hal kecil tentangmu, melepas kebiasaan-kebiasaan bersamamu:
menyiapkan air hangat untuk mandimu; membimbingmu
mengerjakan PR matematika yang jadi momok bagimu;
memastikan perlengkapan sekolahmu sebelum berangkat
(seragam putih merah lengkap dengan sepatu hitam, topi, dan
dasi untuk hari Senin; kaus olah raga untuk hari Selasa; seragam
pramuka untuk hari Rabu; baju batik untuk hari Kamis dan kebaya
untuk Kamis Pahing; baju kurung dan jilbab untuk hari Jumat;
lalu seragam bebas terbatas untuk hari Sabtu), berpisah dengan
segelas susu hangat pengantar tidurmu, juga kehilangan waktu
yang tak banyak mengubah apa-apa. Semua sudah hengkang,
hanya sesal ini saja yang masih ingin tinggal.