Page 98 - Mozaik Rupa Agraria
P. 98
dan terstruktur bertahun-tahun. Perbedaan benih lokal
galur murni dengan benih unggulan hasil persilangan ialah
konsistensi daya hasil dan karakter terhadap lingkungannya.
Benih lokal konstan dari generasi ke generasi, benih unggul
merosot dari generasi ke generasi. Artinya, hasil panen dari
benih unggul hasil persilangan tidak dapat menyamai hasil
indukannya meskipun kecukupan cahaya, nutrisi dan air sama
seperti indukan semula. Dengan demikian, petani harus selalu
membeli benih baru.
UU No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
dapat menjadi ancaman bagi petani yang memproduksi benih
sendiri. Selain itu, UU No 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman (UU PVT) justru menghilangkan peran
petani sebagai produsen benih sekaligus pangan dan hanya
mengakomodasi kepentingan pemulia tanaman. Padahal,
sebelum para pemulia tanaman itu dilahirkan kampus-
kampus, petani sudah berpraktik menjadi pemulia tanaman
yang handal. Petani dan pemulia tanaman juga dilekati hak
berbeda. Petani berhak menggunakan benih dan pemulia
tanaman berhak memperdagangkan benih.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perluasan
lahan pertanian dan pemberdayaan petani disektor perbenihan
perlu dilaksanakan untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Namun hal tersebut harus dibarengi dengan pembagian lahan
yang berkeadilan bagi masyarakat petani, sehingga tidak hanya
kedaulatan pangan yang dapat terwujud, namun kesejahteraan
petani juga dapat ditingkatkan.
Ekologi Politik/Ekonomi Politik Sumberdaya Agraria dan Lingkungan Hidup 85