Page 117 - Kembali ke Agraria
P. 117

Usep Setiawan

            Kekeliruan kebijakan

                Sejauh ini, kebijakan agraria dan pengelolaan sumber daya alam
            kita masih tidak berubah dari kebijakan di masa Orde Baru. Berdasar-
            kan kajian terdahulu atas kebijakan yang ada, ditemukan sejumlah
            karakter: Peraturan perundangan tersebut berorientasi pengerukan (use-
            oriented); lebih berpihak kepada pemodal besar; bercorak sentralistik yang
            ditandai dengan pemberian kewenangan yang besar kepada negara;
            tidak memberikan pengaturan yang proporsional terhadap pengakuan
            dan perlindungan HAM; dan bercorak sektoral dengan tidak melihat
            sumber daya alam sebagai sistem ekologi yang terintegrasi.
                Dari kasus Bulukumba kita temukan bahwa hak-hak rakyat dapat
            dipatahkan untuk kepentingan investasi pemodal besar, pengelola
            perkebunan. Ketiadaan bukti legal penguasaan dan pemilikan tanah
            rakyat menjadi sasaran empuk untuk melancarkan pencaplokan ta-
            nah rakyat untuk operasi perkebunan besar. Rakyat yang sudah ber-
            puluh-puluh tahun dan bahkan turun-temurun menguasai tanah di
            Bulukumba, seketika dianggap penduduk haram di atas tanahnya
            sendiri. Oleh kasus Bulukumba kita diingatkan bahwa konsep hak
            menguasai negara (HMN) atas tanah dan kekayaan alam lainnya ternya-
            ta masih disalahkaprahkan untuk kepentingan investasi modal besar.
                Hak-hak rakyat atas tanah dan kekayaan alam lainnya di Bulu-
            kumba telah diperhadapkan dengan kebijakan yang condong
            mengutamakan penyediaan tanah untuk kepentingan bisnis perke-
            bunan. Orientasi politik agraria semacam ini sudah banyak digugat.
            Pengutamaan penyediaan tanah bagi rakyat (petani) kecil yang mem-
            butuhkannya, dan pengembalian tanah-tanah rakyat yang sempat
            dirampas di masa lampau telah menjadi semangat zaman. Namun,
            kasus Bulukumba mengingatkan kepada kita bahwa semangat zaman
            itu sedang diuji. Akankah bandul reformasi ini kembali ke lagu lama:
            mendewakan investor sambil menyalahkan rakyat.

            Solusi

                Bercermin dari kasus Bulukumba, penulis terdorong untuk me-

            98
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122