Page 200 - Kembali ke Agraria
P. 200

Kembali ke Agraria

                   Kombinasi kapitalisme dengan otoritarianisme di lapangan
               agraria ini dipastikan memproduksi konflik agraria yang makin berat
               dan keras di lapangan. Dan kita tahu, konflik agraria terdahulu belum
               terselesaikan. Perpres ini diprediksi melipatgandakan intensitas kon-
               flik agraria di berbagai tempat yang potensial melanggar HAM.
               Perdebatan lain yang menyeruak bersama lahirnya Perpres ini adalah
               pemaknaan “pembangunan kepentingan umum”. Kepentingan siapa
               yang diperjuangkan Perpres 36/2005? Kita layak trauma dengan “ke-
               pentingan umum” ala Orba, yakni kepentingan pemerintah dan/
               atau investasi.
                   Sekadar contoh, pembuatan jalan tol yang dibutuhkan untuk
               peningkatan efisiensi mobilitas. Siapa yang menerima keuntungan
               paling besar dari dibangunnya jalan tol? Tentu saja perusahaan yang
               mengelola jalan tersebut dan pemodal yang memperdagangkan
               produk industri mereka sambil mengangkut kekayaan beragam sum-
               berdaya kita. Bagaimana pun, penyediaan infrastruktur yang kemu-
               dian dijadikan sarana untuk masuknya investasi dan kepentingan
               industrialisasi hendaknya tidak mengesampingkan, apalagi meram-
               pas kepentingan dan hak rakyat. Kaum tani di pedesaan, kaum mis-
               kin kota, masyarakat adat di pedalaman, dan kelompok rentan yang
               marginal lainnya harus dijamin keamanan dan keselamatannya dari
               ancaman penggusuran berdalih Perpres 36/2005 ini.
                   Prioritas dan keberpihakan pembangunan infrastruktur yang
               adil dan proporsional-lah yang kita idamkan. Mendahulukan infra-
               struktur bagi mereka yang serba berkecukupan—apalagi pihak asing—
               bukanlah kebijakan tepat dan pantas ketika mayoritas rakyat masih
               terjerat kemiskinan. Yang perlu diperjuangkan ialah terbitnya kebi-
               jakan pembangunan yang memihak dan memakmurkan rakyat. Hasil
               pembangunan dipersembahkan bagi rakyat jelata. Penyediaan infra-
               struktur yang paling dibutuhkan mayoritas rakyatlah yang mestinya
               diutamakan. Misalnya, kepentingan umum di pedesaan bagi kepen-
               tingan petani adalah penyediaan tanah, modal, teknologi, dan sarana
               produksi serta pasar pertanian. Bagi kaum miskin kota ialah tempat


                                                                        181
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205