Page 203 - Kembali ke Agraria
P. 203

Usep Setiawan

            memakai Perpres 36/2005 ini. DPD berencana segera mempertanya-
            kannya kepada presiden.


            Tutup mata dan telinga
                Menarik mencermati respon balik pemerintah terhadap kritik
            dan usulan berbagai pihak terhadap perpres ini. Andi Malarangeng,
            Jubir Presiden, beberapa kali berusaha meyakinkan publik bahwa
            perpres ini tak seburuk yang disangka. Bukannya menjernihkan, kla-
            rifikasi Malarangeng malah makin membingungkan publik.
                Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian, — yang pengusaha itu
            — juga tampil membela perpres, malah disisipi pernyataan sinis bah-
            wa penolak perpres pastilah spekulan tanah. Tak ketinggalan Wapres
            Jusuf Kalla (JK), yang juga saudagar, pernah berujar yang menolak
            Perpres 36/2005 hanyalah segelintir orang. Gubernur DKI Jakarta,
            Sutiyoso, bersikukuh akan menjalankan Perpres 36/2005 untuk me-
            lancarkan proyek infrastruktur, seperti Banjir Kanal Timur dan jalan
            tol yang tertunda. Sikap Sutiyoso menuai kecaman karena dianggap
            arogan dan otoriter.
                Sofyan Djalil, Menteri Infokom, datang menghentak—setelah
            rapat khusus dengan Jusuf Kalla, Menteri PU, Kepala BPN, Menteri
            Perumahan Rakyat, dan Gubernur DKI Jakarta—bahwa pemerintah
            tidak berencana menunda, merevisi, apalagi mencabut Perpres 36/
            2005. Rapat ini “menantang” penolak untuk menguji materi perpres
            ke MA. Setelah lama ditunggu, dari Kalimantan Presiden angkat
            bicara. Intinya, Presiden menganggap penolakan terhadap Perpres
            36/2005 karena kurangnya sosialisasi. Presiden minta menteri dan
            pemerintah daerah mensosialisasikan dan menjabarkan lebih lanjut.
            Perpres 36/2005 bukan untuk Presiden atau Wakil Presiden, atau
            investor, tapi untuk kepentingan umum. Begitu tandas Presiden.


            Jalankan atau ralat?

                Penulis memprediksi dua kemungkinan, bila tak ditemukan jalan
            tengah. Pertama, jika perpres ini dipaksakan dilaksanakan, peme-

            184
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208