Page 206 - Kembali ke Agraria
P. 206

Kompas, 14 Juli 2005








                            Legalisasi Tanah Rakyat








                    ONTROVERSI Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005
               Ktentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan
               untuk Kepentingan Umum (3 Mei 2005) merangsang kita untuk
               mendiskusikan urgensi reforma agraria di Indonesia. Yang diperlu-
               kan adalah pengakuan dan perlindungan tanah rakyat. Pengakuan
               hak rakyat atas tanah adalah upaya serius pemerintah untuk menga-
               kui hak rakyat atas kepemilikan, penguasaan, dan pemanfaatan tanah
               serta kekayaan alam lain, yang disebut legalisasi hak rakyat atas
               tanah.

               Reclaiming dan okupasi

                   Reclaiming dan okupasi awalnya sporadik dan lokalistik. Seba-
               gian mengembalikan tanah rakyat yang sebelumnya dirampas.
               Namun, pelaku dan pendukung menganggap bahwa ini pengemba-
               lian hak. Lantas, apa hukumnya mengambil kembali harta milik yang
               dicuri orang lain?
                   Yang berhasil akan menggarap dan memanfaatkannya hingga
               menjadi sumber penghasilan. Mereka menikmati kesejahteraan karena
               terbebas dari kemiskinan. Busung lapar dan kekurangan gizi dianti-
               sipasi secara mandiri. Sebagian reclaiming berjalan mulus, tetapi ke-
               banyakan harus “bertempur” dengan aparatus negara, bahkan pre-
               man. Banyak petani ditangkap dan ditahan. Korban jatuh, bahkan
               sejumlah nyawa petani, yang mempertahankan dan memper-

                                           187
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211