Page 209 - Kembali ke Agraria
P. 209

Pikiran Rakyat, 20 Juli 2005








               Problem Paradigmatis Perpres 36/2005








                  RTIKEL Prof. Budiman Rusli bertajuk “Peraturan Presiden
            ANomor 36/2005 Menggusur Rakyat?” (Pikiran Rakyat, 16/7/
            05) menarik dicermati. Argumen akademis nan jernih Prof. Budiman
            seputar Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan
            Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum terasa lancar
            dikunyah nalar.
                Di hujung karyanya, Prof. Budiman menyimpulkan, “Tampak-
            nya Perpres 36/2005 jika diberlakukan dengan proses yang baik,
            melalui sosialisasi yang cukup dan pendekatan yang dilakukan ada-
            lah pendekatan manusiawi bukan pendekatan kekerasan, serta ada
            jaminan ganti rugi yang mengedepankan rasa keadilan, maka masih
            ada peluang Perpres 36/2005 ini bukan sebagai kebijakan menggusur
            rakyat kecil”.
                Pembaca dapat berkesan bahwa jika perpres ini dijalankan dengan
            baik, tidak akan ada penggusuran tanah rakyat. Kesan ini menekankan
            aspek “implementasi” ketimbang “substansi” dan “konteks” kebijakan
            tersebut. Dari buah pikiran Prof. Budiman, saya bertanya. Pertama,
            seberapa besar peluang tidak terjadinya penggusuran akibat
            implementasi Perpres 36/2005? Kedua, sejauh mana paradigma politik
            agraria sebagai konteks lahirnya perpres ini dipertimbangkan?

            Peluang menggusur

                Sampai saat ini, pemerintah tetap bertekad untuk menjalankan

                                        190
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214