Page 208 - Kembali ke Agraria
P. 208

Kembali ke Agraria

               galisasi tidak boleh diperjualbelikan. Organisasi tani harus menyiap-
               kan perangkat untuk menghindari komersialisasi tanah setelah
               legalisasi. Kelima, diperlukan data obyek dan subyek penerima man-
               faat. Riwayat, posisi, dan luas tanah yang akan dilegalisasi harus
               tepat. Siapa penerima manfaatnya pun harus akurat.


               Berbagi peran
                   Perlu organisasi tani yang kuat dan mandiri, bercita-cita luhur-
               jelas, punya program nyata-terukur, ditopang kader terdidik-militan,
               bermassa sadar-luas. Organisasi tani yang sudah menduduki tanah
               (bekas) perkebunan harus berperan aktif.
                   Ornop dan akademisi layak menjadi mediator aktif dalam
               legalisasi. Pemerintah berperan sentral dalam legalisasi. Pejabat dan
               aparat pemerintah perlu memahami problem nyata agraria, pro-
               reforma agraria untuk rakyat, terbuka dan dekat dengan rakyat.
               Pejabat dan aparat pemerintah terkait hendaknya berperan sebagai
               pelayan rakyat, bukan penguasa yang hobinya dilayani.
                   Mengenai format dan detail teknis legalisasi adalah urusan
               setelah komitmen politiknya tersedia. Komitmen melegalisasi tanah
               rakyat bermakna pemenuhan langsung harapan rakyat yang de facto
               menguasai “tanah negara” tetapi belum memperoleh pengakuan.
               Legalisasi dijalankan sambil menyiapkan berbagai prasyarat reforma
               agraria menyeluruh.***






















                                                                       189
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213