Page 21 - Kembali ke Agraria
P. 21

Usep Setiawan

            memasuki pintu itu, dirinya, dan aktivis KPA lainnya, bisa ikut meng-
            amati dan juga pada sebagian kegiatan dapat berperan mempenga-
            ruhi proses kebijakan itu, mulai dari pembuatan hingga implemen-
            tasinya.
                Pengaruh Usep Setiawan dan KPA yang dipimpinnya juga diben-
            tuk oleh artikel-artikel yang terbit di surat-surat kabar ini. Pada satu
            saat ketika saya sedang melakukan penelitian lapangan dengan
            mengikuti kegiatan seminar formal Badan Pertanahan Nasional
            (BPN) di tengah tahun 2007 dalam rangka mengevaluasi peraturan
            pemerintah mengenai tanah terlantar, Usep Setiawan diperkenalkan
            oleh moderator, Managam Manurung, SH (yang kemudian menjadi
            Sekretaris Utama BPN, pejabat tertinggi kedua di BPN) dan diakui
            reputasinya sebagai penulis masalah agraria di surat-surat kabar
            nasional yang tulisannya senantiasa dibaca oleh pejabat-pejabat BPN.
                Pada kesempatan lain, saya membaca naskah-naskah pidato
            Kepala BPN, Joyo Winoto, dan menemukan ungkapan-ungkapan
            penghormatan dari pimpinan tertinggi di BPN itu terhadap Usep
            Setiawan dan perannya sebagai pemimpin KPA. Misalnya, pada satu
            kesempatan acara resmi BPN, Usep Setiawan disebutnya sebagai
            “kader bangsa” yang berperan dalam mengusung salah satu agenda
            bangsa yakni reforma agraria. Dengan akses langsung pada proses
            kebijakan di BPN, dan lembaga pemerintahan lainnya, Setiawan da-
            pat menganalisa, menilai, mengkritik dan memberi usulan, sekaligus
            mengukuhkan dirinya sebagai “perwakilan” publik.
                Usep Setiawan pula yang menjadi salah satu anggota delegasi
            resmi Indonesia dalam The International Conference on Agrarian Reform
            and Rural Development (ICARRD) in Porto Alegre, Brazil, yang diorga-
            nisir oleh the Food and Agriculture Organization of the United Nations
            (FAO), dan Pemerintah Brazil, 7-10 Maret 2006. Lebih dari itu, tanpa
            andil Usep Setiawan, partisipasi, susunan, persiapan dan tampilan
            delegasi Indonesia di konferensi itu akan berbeda. Di bawah kepe-
            mimpinannya, KPA menjadi simpul pertemuan dari berbagai organi-
            sasi pedesaan akar-rumput, ornop-ornop, dan akademisi yang meng-


            2
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26