Page 26 - Kembali ke Agraria
P. 26

Prolog

               bagai kota memiliki andil serupa.
                   Tuntutan utama yang terkemuka saat itu adalah pengembalian
               tanah yang dirampas dan pemulihan dari tindakan-tindakan represif
               seperti intimidasi, teror hingga penggusuran. Memang melalui kerja-
               kerja pembelaan, solidaritas atas korban, kasus-kasus perampasan
               tanah terangkat menjadi berita media massa, sehingga publik menge-
               tahuinya. Lebih dari itu, pemahaman atas kasus-kasus perampasan
               tanah ini memungkinkan para aktivis mempelajari konsentrasi
               penguasaan tanah secara besar-besaran pada perusahaan-
               perusahaan kapitalis, proyek pembangunan dan badan-badan peme-
               rintah. 3
                   Bergesernya tuntutan pengembalian tanah yang dirampas ke
               tuntutan akan kebijakan penataan struktur agraria (land reform) terjadi
               di awal 1990an, seiring dengan berkembangnya analisis tentang
               struktur agraria, dan kritik yang tajam mengenai orientasi kapitalistik
               dari politik agraria yang dijalankan secara otoritarian oleh badan-
               badan pemerintah secara terpisah satu sama lain, maupun rejim Orde
               Baru secara keseluruhan. Di tahun 1991 terkenal di kalangan aktivis
               tema “Tanah untuk Rakyat”—sebagaimana judul suatu poster-kalen-
               der yang terkenal pada saat itu yang dibuat oleh aktivis, pelukis dari
               Bandung, Yayak Yatmaka, yang juga disertai puisi Wiji Tukul di
                         4
               dalamnya.  Rangkaian kegiatan demonstrasi, diskusi, seminar, pub-


               Keadaan Hak-hak Asasi Manusia di Indonesia 1979, setiap buku laporan memiliki judul
               tersendiri dengan anak judul. Misalnya, buku kedua, berjudul Langit Masih Mendung,
               dengan anak judul Laporan Keadaan Hak-hak Asasi Manusia di Indonesia, 1980. Semenjak
               tahun 1991, istilah “laporan” diganti menjadi “catatan”.
                   3  Laporan Keadaan Hak Asasi Manusia 1991 menulis: “... proses akumulai
               penguasaan tanah akan semakin terkonsentrasi di tangan sejumlah kecil warga
               masyarakat dari hari ke hari. Kaum tani, dalam kaitan ini, akan tinggal berdesakan di
               tanah-tanah yang telah digerogoti secara progresif oleh para tuan-tuan tanah baru.
               Tentunya keadaan ini akan menjadi semakin memburuk, dan akan menimbulkan
               konsekwensi yang tidak sederhana, tetapi jelas kaum tani akan semakin menjadi miskin
               dan terbelakang terus-menerus.” (YLBHI 1991: 113).
                   4  Poster ini menjadi terkenal karena aparat kepolisian menetapkan Yayak Yatmaka,
               si pelukis pembuat poster ini untuk tuduhan penghinaan dan menjelek-jelekan

                                                                          7
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31