Page 28 - Kembali ke Agraria
P. 28

Prolog

               khusus mengusung agenda pembaruan agraria (Lihat antara lain
               Kasim dan Suhendar 1996; Bachriadi et al 1997, Fauzi 1997a, 1999,
               Suhendar dan Winarni, 1997).
                   Pada saat KPA didirikan, Usep Setiawan aktif di Huria Maha-
               siswa Antropologi FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung, dan
               mengelola pendidikan aktivis mahasiswa di Keluarga Aktivis Unpad
               (KAU). Dia menjadi bagian dari panitia pelaksana lokakarya agraria
               di kampus Universitas Padjadjaran, yang menjadi kegiatan pendahu-
               luan dari Musyawarah Nasional Pertama KPA di bulan Desember
               tahun 1995. Setelah itu, ia aktif bekerja sama dengan pengurus Badan
               Pelaksana KPA, sambil terus mengelola Yayasan Pengkajian dan
               Pengembangan Aktivitas Sosial (YP2AS).
                   Sepanjang awal periode pertama kepemimpinan KPA (1995-
               1998), tuntutan-tuntutan keadilan agraria yang dijalankan oleh pen-
               duduk-penduduk desa berlangsung terus hingga menemukan mo-
               mentum yang pas untuk melakukan dan meluaskan aksi-aksi pendu-
               dukan tanah atau reklaiming, yakni saat mundurnya Presiden Jende-
               ral Soeharto (1998) akibat ketidakpuasan massa dan tekanan de-
               monstrasi yang meluas, meluruhnya dukungan dari faksi-faksi elite
               militer, teknokrat dan politisi akibat perpecahan satu sama lainnya,
               tekanan krisis finansial internasional yang terasakan melalui menu-
               runnya nilai rupiah, dan last but not least hilangnya legitimasi kepe-
               mimpinannya. Begitu salah satu penguasa rejim otoritarian terkuat
               dan terlama itu turun dari tampuk kekuasaannya, dan proses demok-
               ratisasi dimulai, para pemimpin-pemimpin ornop memajukan
               kerangka analisis dan juga kerangka kerja yang mampu menghu-
               bungkan aksi-aksi lokal okupasi tanah atau reklaiming itu dengan
               agenda perubahan kebijakan agraria (lihat antara lain Fauzi 2000,
               Bachriadi dan Lucas 2001, Wijardjo and Perdana 2001).
                   Pada masa ini, melalui posisinya sebagai staf dalam KPA, Usep
               Setiawan banyak mempelajari bagaimana pengorganisasian rakyat,
               pembangunan jaringan antar aktivis, dan advokasi kebijakan dilaku-
               kan (Lihat: kerangka advokasi yang popular di kalangan aktivis,


                                                                         9
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33