Page 22 - Kembali ke Agraria
P. 22

Prolog

               anggap konferensi ini sebagai momentum penting dalam membentuk
               komitmen badan-badan pemerintah Indonesia (cq BPN dan Depar-
               temen Pertanian) untuk kebijakan reforma agraria yang mereka tuntut.
               Usep Setiawan pula yang memprakarsai tersedianya rubrik laporan
               khusus dalam salah satu surat kabar nasional untuk melaporkan
               proses dan hasil konferensi ini.
                   Saya percaya cara bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan
               bergantung pada posisi si pembuatnya dalam hubungannya dengan
               posisi-posisi lain, dan bagaimana suatu pengetahuan disajikan juga
               bergantung bagaimana posisi si penyajinya dalam hubungan dengan
               cara dan bentuk bagaimana pengetahuan itu disajikan, dan juga si-
                                                            1
               dang penikmat/pembaca (audience) yang disasar.  Tentunya keca-
               kapan Usep Setiawan dalam menulis artikel opini, relevansi tulisan-
               nya, dan reputasinya yang dipelihara terus menerus dalam berhu-
               bungan dengan redaktur dan jurnalis surat kabar merupakan penentu
               akhir dari tulisan-tulisannya yang tersaji di surat-surat kabar itu.
                   Sebagai artikel dalam surat kabar, secara individual tiap tulisan-
               nya diabdikan untuk menanggapi masalah kongkrit yang dihadapi
               rakyat, kebijakan agraria, atau posisi kelembagaan tertentu dalam
               menyikapi masalah agraria rakyat pedesaan atau perkotaan. Pengan-
               tar ini pertama-tama hendak menunjukkan posisi yang dipilih dan
               kemudian diemban Usep Setiawan. Sikap dan pandangan yang tertu-
               ang dalam keseluruhan artikel Usep Setiawan akan terlihat bersifat
               kondisional, sesuai argumen yang dia hendak ditandingi, atau hen-
               dak dipromosikan, dan panggung yang sedang dimainkannya. Di
               sejumlah artikel pembaca bisa menemukan apresiasi positif atas niat
               dan rencana serta langkah pemerintah untuk merumuskan konsep
               dan menjalankan kebijakan yang sejalan dengan reforma agraria.



                   1  Dasar inilah yang membuat para penganut ilmu sosial refleksif berpendirian
               bahwa ilmu sosial tidak bisa netral, dan senantia disituasikan oleh diri, posisi, hubungan
               sosial dan ruang dimana para pelakunya bekerja dalam hubungannya dengan pelaku
               lainnya. Kajian mengenai hal ini dapat ditemukan misalnya pada karya Haraway (1988),
               Rose (1997), and Cook et al. (2005).

                                                                          3
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27