Page 329 - Kembali ke Agraria
P. 329
Suara Pembaruan, 19 Juni 2007
Meruya, Pasuruan, dan Reforma Agraria
ERUYAKNYA sengketa tanah Meruya di Jakarta yang turut
Mmenaikkan tensi politik Ibukota dan meletusnya tragedi
Pasuruan Jawa Timur yang menjatuhkan empat korban jiwa di pihak
rakyat (30/05/07) telah melambungkan isu agraria ke puncak per-
hatian publik. Tersedotnya perhatian publik atas hal itu nyaris
menenggelamkan isu strategis lain terkait kebijakan agraria nasional.
Pemerintah berniat memulai reforma agraria tahun 2007 dengan
menyiapkan tanah seluas 9,25 juta ha, untuk dibagikan gratis kepada
kaum miskin. Ini terobosan strategis dalam mengurangi kemiskinan
dan pengangguran. Sebanyak 40 juta orang miskin, 67 persen terkon-
sentrasi di pedesaan dan sekitar 90 persen yang bergantung pada
pertanian. Itulah kenyataan yang hendak diatasi program reforma
agraria ini. Joyo Winoto (Kepala BPN RI) berkali-kali mengutarakan
program ini tak sekadar bagi-bagi tanah, tetapi land reform plus access
reform. Rakyat tak sekadar diberi tanah, tapi diberi kemudahan dalam
mengakses sumber ekonomi, seperti kredit, pendidikan, bibit, pupuk,
penataan produksi, hingga distribusi dan konsumsinya.
Artikel ini mencermati “kembali” rencana pemerintah memulai
reforma agraria, dengan menjadikan Meruya serta Pasuruan sebagai
cermin pembelajaran.
310