Page 327 - Kembali ke Agraria
P. 327

Usep Setiawan

            telah diletakkan dasar-dasarnya oleh UUPA 1960 dengan konsepsi
            pembaruan agraria (agrarian reform).
                Hakikat dari koreksi ini tentu bukan hanya teknis melainkan
            dimulai dari koreksi filosofis tentang hubungan negara dan rakyat
            yang intinya kekuasaan negara terbatas dan dibatasi. Koreksi ini
            akan dan harus diefektifkan untuk memberikan dasar keabsahan
            hukum (legalitas) dan sekaligus pembenaran (legitimasi) bagi rakyat
            agar mereka secara lebih bermakna dan berpartisipasi dalam setiap
            aktivitas pembangunan, khususnya yang berkenaan dengan ikhwal
            pemilikan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber agraria.
                Dengan dasar-dasar tersebut, fungsi sumber agraria ditempatkan
            sebagai sarana pemberdayaan rakyat untuk melepaskan diri dari
            ketergantungan atau dari kemungkinan tereksploitasi kekuatan-
            kekuatan ekonomi besar. Keadaan yang hendak diwujudkan adalah
            keadilan agraria yakni suatu keadaan di mana terjamin tidak
            terjadinya konsentrasi penguasaaan dan pemanfaatan atas sumber-
            sumber agraria.


            Konflik agraria
                Ada dua gejala yang dikhawatirkan “mengganggu” upaya
            menyusun legislasi pro reforma agraria yakni terbitnya berbagai UU
            yang masih pro modal besar dan kekerasan dalam konflik agraria di
            lapangan. Ketika pemerintah menyiapkan pelaksanaan reforma agra-
            ria mengacu pada UU Pokok Agraria 1960, pada saat yang sama
            DPR menerbitkan UU Penanaman Modal sebagai karpet merah melu-
            luskan “penjajahan” baru di tanah air. Tragedi Pasuruan membukti-
            kan otoritarianisme di lapangan. Perlindungan atas HAM bagi rakyat
            masih jauh dari yang diharapkan. Pelaksanaan pembaruan agraria
            (reforma agraria) dikhawatirkan tersandera oleh perilaku represif apa-
            rat. Dari 1.753 kasus yang direkam Konsorsium Pembaruan Agraria
            (KPA) pada 1970-2001 tak kurang 29% kasus melibatkan militer.
                Beranjak dari tingginya keterlibatan militer dalam konflik agraria
            di Indonesia dan hampir semua konflik berujung kekerasan dan


            308
   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332