Page 392 - Kembali ke Agraria
P. 392
Kembali ke Agraria
agenda tersebut. Pelaksanaan sejumlah agenda dan program yang
dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kesejahte-
raan rakyat tampaknya tersendat-sendat. Untuk itu, Presiden Yudho-
yono perlu mengevaluasinya secara tuntas, kemudian menempatkan
pejabat baru yang ahli di bidangnya, dengan daya kepemimpinan
kuat, pro-perubahan, merakyat, serta terbebas dari kepentingan politik
jangka pendek yang sempit.
Tanpa jemu kita mengingatkan Presiden agar tidak lupa akan
janji untuk memulai realisasi reforma agraria. Segera disediakan tanah
(lahan) pertanian bagi petani miskin melalui penataan struktur agra-
ria yang berkeadilan sosial. Program “revitalisasi pertanian dengan
reforma agraria” harus disinergikan agar kita mencapai kemandirian
pangan yang berkeadilan sosial.
Reforma agraria itu prasyarat revitalisasi pertanian dan pem-
bangunan pedesaan (Soetarto, 2004). Melalui reforma agraria kita
muliakan petani yang mengabdikan hidup bagi pemenuhan bahan
pangan kita. Petani dan produsen pangan sejatinya pahlawan kema-
nusiaan yang menjamin peradaban berlanjut. Bangsa ini harus menja-
di “bangsa kedelai”, yang sanggup memproduksi kedelai secara
massif dengan kualitas jempolan untuk memenuhi pangannya sen-
diri, syukur-syukur mampu ekspor.
Asal kita serius, konsisten, dan konsekuen dengan realitas istime-
wa keagrariaan bangsa, maka kita optimistis bisa swasembada
pangan. Modal utamanya selain tanah dan kekayaan alam melimpah,
kita masih punya puluhan juta petani yang tetap setia pada peker-
jaannya. ***
373