Page 427 - Kembali ke Agraria
P. 427

Usep Setiawan

            terbuka. Apalagi bila dikaitkan adanya UU Penanaman Modal. Ini
            memang menunjukkan sejak politik investasi era Soeharto berkuasa
            hingga SBY - JK berkuasa, dengan memperbarui UU Penanaman Mo-
            dal, benang merahnya masih tetap sama. Politik investasi rumah
            terbuka itu menjadikan investasi asing begitu mudah masuk ke rumah
            kita, begitu mudah menguasai tanah air kita, dan begitu mudah meng-
            hisap kekayaan alam kita untuk kepentingan investasi mereka.
                Dan, hasil yang kita dapatkan kemiskinan rakyat di sekitar sum-
            ber daya yang melimpah itu atau melarat di tengah kelimpahan itu.
            Kalau kekayaan alam kita sudah tersedot ke negara lain, memperkaya
            bangsa lain, kemudian kerusakan alam menjadi dampak yang men-
            jadi beban anak cucu kita. Jadi politik investasi di lapangan agraria
            sudah sedemikian rupa menghancurkan sendi kehidupan bangsa
            kita. Dan kalau saya menyebutnya dengan UU Penanaman Modal
            yang terakhir, kita memasuki masa neokolonialisme yang sempurna.
            Jadi penjajahan bentuk baru yang paripurna.
                Perjuangan formal KPA untuk melawan hal itu ke Mahkamah
            Konstitusi (MK). Kita mengajukan uji materi UU Penanaman Modal,
            dan pasal yang kita sorot adalah pasal 22 tentang hak atas tanah
            yang akhirnya dibatalkan oleh MK. Yang dibatalkan jangka waktu-
            nya yakni dari 95 tahun hak guna usaha, menurut MK melanggar
            konstitusi pasal 33 ayat (3) dikembalikan ke UUPA No 5 Tahun 1960
            yang menentukan bahwa maksimal HGU hanya 35 tahun.


            Apa kongkret proletarisasi yang Anda maksud?
                Tentang proletarisasi, komentar saya bahwa pemerintah kita
            sejak Orde Baru hingga kini tidak mempunyai politik pertanahan
            yang memuliakan petani kita. Kalau memuliakan petani di pedesaan
            mestinya membereskan akses dan kebutuhan agar bertahan di desa
            ketimbang menjadi tenaga di luar negeri atau buruh migran.
                Saya kira politik agraria yang memanjakan investasi asing itu
            secara tidak langsung menyebabkan proletarisasi terjadi. Karena
            yang menguasai dan mengelola tanah dan kekayaan alam kita bukan


            408
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432