Page 429 - Kembali ke Agraria
P. 429

Sinar Harapan, 20 Oktober 2009








                    Kabinet Baru, Kemiskinan, dan
                               Reforma Agraria








                 ELANTIKAN Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) sebagai
            PPresiden RI, hari ini, untuk periode kedua dan pembentukan
            kabinet baru yang akan bekerja untuk lima tahun ke depan, berlang-
            sung dalam kondisi bangsa yang belum cukup menggembirakan.
                Salah satu masalah yang belum juga teratasi adalah kemiskinan.
            Kemiskinan yang mendera bangsa masih saja jadi kenyataan pahit
            tak berkesudahan. Sementara penguasa politik, di atas singgasana-
            nya, baru pandai menebar janji yang tak kunjung terlunasi. Sudah
            banyak kajian ilmiah, prakarsa masyarakat dan tak sedikit program
            pemerintah yang diklaim guna mengatasi kemiskinan, tapi angka
            kemiskinan tetap saja tinggi dan tak menyentuh akar penyebabnya.
                Dalam paparan visi dan misinya, SBY bertekad untuk melanjut-
            kan keberhasilan pembangunan Indonesia seperti yang telah dilak-
            sanakan dalam periode lima tahun yang lalu, meneruskan yang
            sudah baik dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk hal-
            hal yang belum berhasil dilaksanakan. Tentunya untuk mencapai
            hasil yang lebih baik lagi untuk memajukan bangsa dan negara dan
            memberikan kesejahteraan bagi segenap rakyat Indonesia. Program
            Pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan yang inklu-
            sif serta berkeadilan (www.presidenku.com).
                Salah satu fokus utama yang dijanjikan SBY dalam lima tahun
            ke depan adalah menurunkan angka kemiskinan. Menurut BPS

                                        410
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434