Page 46 - Kembali ke Agraria
P. 46

Prolog

               manfaatan yang eksklusif atas tanah dan kekayaan alam, yang
               kemudian mereka definisikan sebagai modal perusahaan-perusahaan
               itu. Perubahan dari alam menjadi sumber daya alam ini berakibat
               sangat pahit bagi rakyat yang tidak lagi dapat menguasai, memanfa-
               atkan bahkan memperoleh layanan dari alam itu. Pemerintah dan
               perusahaan-perusahaan itu telah menutup, memagarinya, dan
               mengeluarkan rakyat setempat dari wilayah itu. Hubungan dan cara
               mereka menikmati hasil dari tanah dan alam telah diputus melalui
               pemberlakuan hukum, dan berbagai penggunaan kekerasan, pema-
               garan wilayah secara fisik, hingga penggunaan simbol-simbol baru
               yang menunjukkan status kepemilikan yang bukan lagi dipangku
               oleh mereka. Bila saja sekelompok rakyat melakukan tindakan-tin-
               dakan untuk menguasai dan menikmati kembali, akibatnya sangat
               nyata, yakni mereka dapat dikriminalisasi, dikenai sanksi oleh birok-
               rasi hukum, atau tindakan kekerasan lainnya yang dapat saja dibe-
               narkan secara hukum. Pada kontek ini bisa kita pahami, bahwa keke-
               rasan demikian ini merupakan cara dimana modal bertindak. 18
                   Pemagaran dan pemutusan hubungan itu pada intinya adalah
               penghentian secara paksa akses petani atas tanah dan kekayaan alam
               tertentu. Tanah dan kekayaan alam itu kemudian masuk menjadi
                                                            19
               bagian modal perusahaan-perusahaan kapitalistik.  Pada pihak lain



                   17  Selanjutnya lihat uraian Fauzi dan Mallon (2006), Bachriadi (2007). Pelajari juga
               Fauzi (2003), Bacriadi (2009). Untuk suatu review kritis mengenai bagaimana kedu-
               dukan dan pengaruh Hernando de Soto, silakan pelajari karya Mitchell (2005, 2007,
               2009). Untuk review karya terbaru Mitchell (2009) lihat Fauzi dan Tata (2009).
                   18  Kita tahu bahwa negara ada pemegang yang sah untuk melakukan kekerasan
               dan terus menerus mengembangkan kapasitas aparat kekerasan. Dalam konteks
               hubungan antara hukum, kekerasan dan perkembangan kapitalisme, Walter Ben-
               jamin, salah seorang anggota Frankfurt School, pernah membedakan antara kekerasan
               yang dilakukan untuk melestarikan hukum (law-perserving violence) dengan kekerasan
               yang melahirkan hukum (law-making violence) (lihat Blomley 2003:126). Dalam
               pengalaman perjalanan sejarah tumbuhnya kapitalisme, kita bisa melihat bagaimana
               kedua bentuk kekerasan ini hadir saling menguatkan satu sama lainnya.
                   19  Adam Smith dalam karya terkenalnya The Wealth of Nations menuliskan
               bahwa “akumulasi kekayaan alam harus terjadi dulu sebelum pembagian kerja” (1776,

                                                                        27
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51