Page 100 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 100
90 Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
Megaproyek MP3EI Bekerja?
Gambar 2:
Lokasi Konsesi KK PT Inco
Sumber : Environmental Baseline Study
for PT Inco Bahodopi Project
Tabel di atas adalah susunan pemegang saham Mayoritas dalam PT Vale hingga pada 31 Desember 2009. Informasi di atas
sudah termasuk hasil dari penjualan 2,07 persen saham PTI yang dimiliki Vale pada bulan Agustus 2009. Secara keseluruh-
an jumlah saham yang diperdagangkan kembali menjadi menjadi sebesar 20 persen atau sering disebut saham publik.
Selain itu, Sojitz Corporation, pemegang saham pendiri, telah menjual sahamnya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
meningkatkan jumlah saham yang dimiliki publik menjadi 20,14 persen.
Keseluruhan perubahan komposisi induk kepemilikan saham dalam PT Inco, tidak mengubah status pengelolaan bijih nikel di
dalam negeri (Indonesia), yang telah diklaim PT Vale sebagai Trans National Coorporations (TNCs). Banyak kalangan menilai
bahwa PT Vale sebagai perusahaan peng-ekstraksi nikel terbesar di Indonesia, selama kurang lebih 30 tahun menjarah
kekayaan pulau Sulawesi dan menjualnya dalam bentuk dollar. Lebih besar nilai wan prestasi yang ditimbulkan dan tidak
memberikan nilai kebaikan terhadap peningkatan manusia dan kesejateraan rakyat Indonesia (Sangaji, 2002). Karakter
dasar perusahaan swasta semacam PT Vale lazimnya hanya mengejar keuntungan dengan tingkat tanggung jawab yang
rendah. Seringkali dengan sengaja telah mengabaikan sejumlah prinsip-prinsip kesepakatan baik dengan negara maupun
masyarakat. Misalnya saja, amanat Kontrak Karya untuk pembangunan jalan dan pabrik di Blok Bahodopi yang dijanjikan
akan beroperasi pada tahun 2009. PT Vale mempromosikan dana investasi pembangunan pabrik ini diperkirakan mencapai
500 juta Dollar AS per unit.