Page 180 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 180

170     Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
               Megaproyek MP3EI Bekerja?



                                   memproduksi berbagai jenis komponen otomotif. PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) menunggu pasokan dari pabrik
                                   lain, dan pada saat yang sama perusahaan ini merupakan anak dari korporasi besar Samsung Electronisc. Dua per-usahaan
                                   ini menghuni lingkaran pertama. Di lingkaran kedua terdapat puluhan perusahaan pemasok komponen. Penopang berikutnya,
                                   di lingkaran ketiga, adalah sekian banyak perusahaan pemasok rupa-rupa barang dan jasa. Lingkaran terakhir ini adalah
                                   perusahaan pemasok tenaga kerja, penyewaan bus karyawan, catering, kebersihan, keamanan, konsultan pajak, firma hu-
                                   kum, klinik pemeriksaan kesehatan untuk seleksi karyawan, hingga perusahaan pengangkut dan pengumpul limbah pabrik.
                                   Tiga lingkaran tersebut di atas merupakan susunan pemain di dalam dunia industri manufaktur Bekasi. Peran program pe-
                                   merintah antar lain adalah menghubungkan yang besar dengan yang kecil. Mereka menyebutnya program keterkaitan industri
                                   dengan usaha kecil dan menengah.

                                   Sepanjang 2010-2012 Kabupaten Bekasi tumbuh pesat sebagai salah satu wilayah industri terpadat di Indonesia, menopang
                                   sekitar 46% eksport non-migas nasional. Melalui proses yang panjang kompleks industri Bekasi menghimpun berbagai ele-
                                   men yang diperlukan: pasok air bersih, energi listrik, jalan tol, dan lahan untuk kawasan industri. Pasok penting lain, yang
                                   tidak bisa tidak harus diperoleh, dan dalam jumlah besar, adalah: buruh industri.


                                   Buruh Bekasi: Para Penglaju dan Penghuni Lorong Pintu 1000

                                   Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, pada suatu kesempatan pernah menghimbau pelaku industri untuk memprioritaskan
                                   tenaga kerja lokal, daripada pendatang dari daerah lain. Salah satu alasannya, yakni untuk menghindari terjadinya kecem-
                                   buruan sosial yang ada di masyarakat. Dia lantas menambahkan, jika tenaga keterampilan dan kualitas tenaga kerja lokal
                                                                                              4
                                   dianggap masih kurang, industri hendaknya memberikan (pendidikan) tambahan.   Tidak cukup jelas bagaimana pelaku
                                   industri menanggapi himbauan tersebut. Tetapi cukup jelas, mustahil mengandalkan pasok tenaga kerja seluruhnya hanya
                                   dari kabupaten Bekasi saja. Tenaga kerja lokal kebanyakan adalah tamatan sekolah dasar (pada tahun 2010, rata-rata lama
                                                                      5
                                   sekolah kabupaten Bekasi adalah: 8,33 tahun ).  Sebagaimana wilayah industri lainnya, Bekasi membutuhkan pasok tenaga
                                   kerja dari luar. Tidak sulit untuk melihat bagaimana industri mengubah demografi Bekasi. Mengimbangi Jakarta, Bekasi
                                   menjelma menjadi tujuan migrasi baru. Mereka yang berdatangan memasuki Bekasi berasal dan tinggal di sekitar Jabode-
                                   tabek dan Karawang (yang juga sedang berkembang sebagai kawasan industri baru). Selebihnya datang dari kota-kota yang
                                   lebih jauh. Semua mencari cara untuk bisa diterima bekerja di pabrik. Diketahui pula bahwa perusahaan dan perorangan
                                   penyalur tenaga kerja aktif mencari calon buruh, hingga mendatangi sekolah-sekolah menengah kejuruan di berbagai kota.

                                   Buruh Bekasi kurang-lebih terdiri atas warga asli, para penglaju (commuter), dan perantau dari kota yang lebih jauh.
                                   Kebanyakan mereka adalah anak-anak muda usia kerja, 19-26 tahun. Penglaju mudah ditemukan. Pada waktu-waktu
                                   tertentu banyak buruh terlihat di terminal bis Cikarang, masih mengenakan seragam pabrik. Hendak masuk kerja atau usai
                                   bekerja, tiba atau meninggalkan terminal bis.
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185