Page 199 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 199

Relasi Kuasa Pertambangan Mangan  189
                                                                                                                   di Nusa Tenggara Timur



               Batu ini kuat, dan lebih berat daripada karang yang terham-
               par di seantero pulau. Tahun 2008, batu itu menjadi memiliki
               nilai ekonomis, ternyata batu hitam yang dulunya tak berhar-
               ga yang kadang digunakan sebagai pagar, mulai memiliki
               nilai. Batu hitam ini ternyata mengandung mangan, bahan
               campuran untuk memperkeras baja.

               Dalam kaitan dengan industri baja global, mangan adalah
               logam penting yang dibutuhkan untuk memperkuat baja
               sehingga dapat menjadi keras. Menurut referensi umum
               setidaknya dibutuhkan 6 hingga 12 % kandungan mangan
               dalam industri baja. Salah satu industri baja terbesar dan
               terdekat dengan Indonesia terletak di China, yang membutuh-
               kan mangan dalam skala besar. China sendiri adalah salah
               satu produsen mangan terbesar di dunia.  Tahun 2005–2006,
               China menetapkan kebijakan larangan meng-ekspor sejumlah
               bijih tambang termasuk mangan ke luar negeri. Bahkan untuk
               memenuhi kebutuhan dalam negerinya, China menerapkan
               kebijakan mengimpor bahan mentah sebanyak-banyak dari
               seluruh dunia, termasuk dari Indonesia, dalam hal ini Timor
               Barat yang konon memiliki kandungan mangan dalam jumlah
                                                                                              Gambar 1: Batu Mangan.
               besar.
               Sejak tahun 2008, ratusan ijin pertambangan telah diloloskan oleh pemerintah kabupaten-kabupaten di Timor Barat dan juga
               Propinsi Nusa Tenggara Timur. Data terakhir setelah proses clean and clear oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mine-
               ral telah dikeluarkan IUP eksplorasi dan operasi-produksi sebanyak 209 buah hanya di Timor Barat. Total wilayah yang IUP
               adalah 290.100,89 hektar. Jumlah sebanyak ini, mengambil setidaknya 20 % wilayah Timor Barat-Indonesia. Jumlah IUP
               terbanyak adalah kabupaten Belu yang mengambil 41,7% wilayah, diikuti oleh Kabupaten Timor Tengah Utara (34.4%),
               Timor Tengah Selatan (11.1%), dan Kabupaten Kupang (8.86%). 3

               Yang menarik operasi pertambangan mangan di Timor Barat diusahakan oleh perusahaan-perusahaan kecil berbadan hukum
               koperasi, UD (Usaha Dagang), CV, atau juga PT. Hanya ada satu perusahaan tambang skala raksasa yang beroperasi di
               Timor Barat yaitu PT. Soe Makmur Resources (SMR). Perusahaan milik Dody Wijaya ini bahkan sudah terdaftar di Bursa Efek
               Jakarta dengan kode SMRU.

               Perubahan nilai batu marmer dan batu hitam (mangan), membawa perubahan pada dinamika sosial-ekologi Timor Barat.
               Pada konteks batu marmer, terjadi perbenturan nilai antara nilai kultural atas gunung batu dengan nilai ekonomi atas mar-
               mer yang terkandung pada gunung batu. Sementara, pada kasus batu hitam, sebelum periode 2008, orang tidak memberi
               nilai apa pun pada batu hitam. Namun, masuknya para pembeli batu mangan memberi pengetahuan baru atas nilai batu
               hitam, nilai ekonomis. Pengetahuan orang atas nilai batu hitam menyebar dengan cepat, bertemu dengan kepentingan
               politik-ekonomi menyebabkan meluasnya penambangan mangan menjamur di Timor Barat, mengubah rupa fisik dan sosial
               lansekap di seluruh Timor Barat. Seiring dengan bertumbuhnya industri pertambangan, respon sosial terhadap industri baru
               ini memiliki perbedaan karakter. Karakter utama adalah melawan dan kolaboratif.
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204