Page 66 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 66

56     MP3EI: Master Plan Percepatan dan Perluasan
               Krisis Sosial-Ekologis Indonesia



                                   mengakibatkan akses rakyat pada tanah sebagai sumber penghidupan semakin lama menjadi semakin hilang, sulit atau
                                   menyempit. Makin lama makin tak tersisa ruang hidup, kecuali untuk ruang untuk perusahaan-perusahaan raksasa.
                                   Sementara, upaya-upaya pemerintah SBY melalui Program Pembaharuan Agraria Nasional (PPAN) tidak secara penuh
                                   dilaksanakan untuk membatalkan atau menidakberdayakan penguasa konsesi skala besar, melainkan hanya berupa
                                   redistribusi tanah sisa perkebunan dan proyek-proyek legalisasi tanah yang memiliki tujuan untuk meneguhkan kepemilikan
                                   individual atas tanah dan memungkinkan pasar tanah bekerja. Pendeknya, program semacam itu tidak berhasil merombak
                                   struktur penguasaan tanah dan sumberdaya yang timpang di Indonesia.



                                                             Matriks Kebijakan Pertanahan dalam Sejarah Indonesia


                                       Periode     Karakteristik & Latar   Agenda dan Produk Kebijakan   Beberapa Catatan Penting

                                    Dekolonisasi –   1. Dari tahun 1870 –   Kebijakan Awal              1. Tanah perkebunan kapitalis
                                    Demokrasi      1942 formasi sosial di   1. Penghapusan hak-hak istimewa desa perdikan   tidak termasuk sebagai
                                    Terpimpin      Indonesia kolonial   di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. UU No.   objek land reform.
                                                   dicirikan terutama oleh   13/1946.
                                    Terbagi dua:   lahan komoditi ekspor,   2. Penghapusan hak-hak 'konversi' dalam wilayah  Ada dua kekuatan historis
                                    1945 -1960     hingga surplus kolonial   pemerintahan otonom di Yogyakarta dan   yang menyebabkan: 1)
                                    1960 - 1965    mengalir deras dari   Surakarta. UU No. 5/1950. mengamandir UU   Konferensi Meja Bundar, 2)
                                                   Hindia-Belanda ke   No. 13/1948.                     Kelas pengusaha dari tentara
                                                   Belanda.          3. Likuidasi 'tanah-tanah partikelir'. UU No   yang muncul akibat dari
                                                 2. Para pengelola negara   1/1958.                     hukum darurat perang (1957)
                                                   masih berada dalam                                   yang dilanjutkan oleh
                                                   semangat          Kebijakan Lanjutan: Land Reform    kebijakan pemerintah
                                                   kemerdekaan sebagai   1. Pada tahun 1960 Sukarno mengesahkan UU   menasionalisasi perkebunan
                                                   'jembatan emas' .   No. 2/1960 tentang bagi hasil.   milik Belanda.
                                                 3. Penataan tataguna   2. Penggantian Prinsip Domain Negara (UU
                                                   tanah adalah        Agraria 1870) dengan konsep politico-legal   2. Hutan dipisahkan dari
                                                   penghapusan kebijakan   baru yang disebut dengan “Hak Menguasai   pertanian dan tanah
                                                   agraria kolonial yang   dari Negara. UUPA No. 5/1960 yang lebih   kehutanan tidak menjadi
                                                   merugikan masyarakat   dikenal dengan UUPA 1960.       objek land reform.
                                                   petani dan pedesaan.  3. Penentuan batas maksimum kepemilikan
                                                 4. Presiden Sukarno   tanah. UU No. 56/1960.           Penolakan pemasukan lahan
                                                   menggunakan UUPA 60  4. Penetapan tanggal lahirnya UUPA 1960, 24   hutan sebagai objek land
                                                   sebagai alat untuk   September,  sebagai hari petani. Keputusan   reform dari salah satu faksi
                                                   perombakan          Presiden No. 169/1963.           dari para pengelola hutan
                                                   revolusioner terhadap                                karena mereka beranggapan
                                                   struktur agraria feodal   Catatan Tambahan: beberapa kejadian penting  bahwa tanah kehutanan
                                                   dan kolonial....   1. 1964. PKI dan BTI melancarkan 'aksi sepihak'.   diatur berdasar UU Hutan
                                                                       Mereka menyatakan bahwa penerapan   1927 dan 1936 dan bukannya
                                                                       peraturan redistribusi tanah dan bagi hasil   UUPA 1960.
                                                                       berjalan lambat.
                                                                     2. 1965. Peristiwa G30S yang mengehentikan
                                                                       semua proses land reform, dan akhir dari
                                                                       masa pemerintahan Sukarno.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71