Page 89 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 89
79
MIFEE: Perampasan Tanah dan Krisis di Tanah Malind
milyar, akan diberikan dalam wujud pembangunan fasilitas kampung, misalnya pembangunan gereja baru, balai kampung,
sekolah, dan lainnya. Namun sejauh ini, pembangunan fasilitas kampung yang dijanjikan perusahaan baru dua yang terwu-
jud yaitu gereja baru dan pembelian genset. Menurut salah satu CSR yang bekerja di PT SIS, selama ia bekerja di perusaha-
an; ia mencari hitam di atas putih yang tertera bahwa nilai transaksi kedua pihak sebesar 2 milyar. Namun hingga di akhir
masa kerjanya, pekerja CSR itu tidak menemukan dokumen tersebut.
Gambar 4: Penandatangan pelepasan tanah Kaliki.
Foto: Muntaza, 2012.
Besaran harga tanah Kampung Zanegi terbilang paling kecil ketimbang beberapa transaksi tanah lainnya di Merauke. Misal-
nya, transaksi tanah masyarakat Ndumande dengan PT Rajawali Corporation sebesar 7 milyar rupiah untuk tanah seluas
36.892 hektar; atau transaksi tanah masyarakat Muting dengan PT Agriprima Cipta Persada kurang lebih sebesar 2,3 milyar
untuk tanah seluas 5.000 hektar. Strategi yang digunakan oleh PT SIS untuk menekan harga tanah dengan menyatakan ke-
pada masyarakat Zanegi bahwa “yang perusahaan butuhkan adalah kayu, bukan tanah”.
Hal lain yang menjadi alasan mengapa kesepakatan perusahaan dengan kampung Zanegi alot adalah karena adanya tawar-
menawar jenis kayu yang akan ditanam oleh perusahaan, yaitu hanya jenis kayu Merbau. Para pemilik tanah berpandangan