Page 120 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 120
Fenomena Kontemporer Pengaturan Tanah Adat
sederhana misalnya, konflik unmanifes pada dasarnya memang
9
menunggu momen pemicu yang pas.
Di Nendali, konflik unmanifes sudah dikandung dalam adat
itu sendiri selama sekitar 200 tahun untuk akhirnya menjadi
dasar-dasar penting dari berbagai konflik tanah-tanah dan berbagai
perubahan adat sebagai konflik terbuka.
Penyebab-penyebab konflik di Sentani sangatlah beragam.
Konflik terjadi hampir di setiap kampung dan tingkatan sosial,
dalam hampir semua bentuk hubungan-hubungan baru kerjasama
investasi dan perubahan arus sosial, melibatkan hampir semua
pihak yang ada; masyarakat, pemerintah dan swasta. Penyebab
utama dari berbagai konflik demikian bisa beraneka ragam
meliputi beberapa kategori umum. Karuwai mendeskripsikan
beberapa aspek utama yang melandasi, selain disebabkan karena
faktor-faktor sejarah yang sangat dekat dengan (membentuk)
konflik unmanifes, juga karena soal kepemimpinan, ganti rugi,
10
batas wilayah dan tumbuhnya individualisme. Sengketa Nendali
memuat hampir semua unsur ini.
Beberapa penyebab di atas bergulir dalam konteks adat dan
sebagiannya bergulir dalam konteks yang lebih luas, seperti faktor
ganti rugi, batas wilayah dan tumbuhnya individualisme selain
melatari konflik tanah dalam adat, merupakan hal-hal yang juga
kerap melatari konflik tanah adat di sekitar kegiatan investasi.
Investasi memang berperan penting dalam membentuk konflik-
konflik tanah-tanah adat di Papua. Jika di Sentani dalam konteks
ini kita bisa sebutkan BM sebagai penanda utamanya, maka di
tempat-tempa lainnya di Papua juga memiliki penanda-penanda
9. Ibid.
10. Ibid.
— 101 —